PAINAN, RELASIPUBLIK – Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah daerah (Pemda) Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), dalam melakukan penggarapan potensi itu adalah melalui peremajaan kelapa dalam (Cocos nucifera)
Karena begitu besarnya potensi lahan yang dimiliki oleh Pessel, diantaranya pesisir pantai yang begitu panjang sehingga bila sektor tanaman kelapa dalam diremajakan dan digarap secara maksimal, akan menjadikan daerah penghasil kelapa terbesar di sumbar .
Dan upaya ini dilakuksn Pemerintah Kab Pessel memacu pertumbuhan ekonomi untuk 15 tahun kedepan melalui Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (Distanhorbun) Kab Pessel,Kepala dinas melalui Kabid Perkebunan Andri Masri mengatakan pada Relasipublik.com, diruangannya, Selasa (16/01).
Kita Dinas pertanian dan perkebunan di tahun 2018 ini sudah punya program Peremajaan pohon kelapa dalam, (Cocos nucifera) atau Cocos dari suku aren-arenan danTumbuhan ini sangat cocok untuk daerah pesisir pantai di antaranya kita Kab Pessel punya wilayah pantai yang cukup panjang dari utara sampai selatan,dan peremajaan pohon kelapa (cocos nucifera) untuk Kab Pessel seluas 500 H, ungkapnya”
Kenapa kita arahkan peremajaan kelapa dalam, karena tanaman kelapa dalam, untuk daerah kita ini sudah banyak yang tua dan hasil produknya tentu sudah berkurang, kalau tidak kita remajakan, kita kab pessel salah satu penghasil kelapa di sumbar,dan juga daerah kita sangat potesi sekali untuk tanaman kelapa dalam tersebut, begitu juga kelapa daerah kita cukup diminati dipasaran bahkan daerah kita juga ikut andil mensuplai kelapa kedaerah luar Propinsi Sumbar, ungkapnya”
Dan juga lanjut Andri, tanaman pohon kelapa banyak yang sudah tua dan itu sangat perlu kita remajakan, apalagi pohon yang sudah tua sudah banyak yang ditebang dan di jadikan bahan kayu bagi masyarakat, kalau tidak kita lakukan peremajaan tentu pohon-pohon kelapa daerah kita Kab Pessel akan berkurang, maka kita melalui Dinas pertanian tanaman pangan holtikultura dan perkebunan (distanhorbun) mengadakan program ini untuk masyarakat kita yang punya lahan dan mau bertanam kelapa, dan kita harus menatap untuk 15 tahun kedepannya, terangnya”
Program peremajaan kelapa dalam ini bibitnya nanti dari balai benih prov sumbar, dan sebagian bibitnya nantik didatangkan dari daerah kita juga yaitu daerah sumedang dan di kelola oleh balai benih Prov Sumbar, selain itu kita juga ada program nasional dan anggarannya dari APBN, yaitu rempah-rempah berupa bibit cengke dan pala, ungkap Andri .(Rel/Ys)