PADANG, RELASI PUBLIK – Debat kandidat putaran kedua calon Bupati dan Wakil Bupati Tanah Datar periode 2024-2029 yang di selenggarakan oleh KPU Tanah Datar, Minggu (10/11) di gedung nasional Mahadirajo berlangsung dengan sengit. Melanjutkan debat pertama, pada debat ke dua kali ini paslon 01 lebih cenderung agresif dengan melontarkan narasi bahasa kepada Paslon 02. Namun terlihat jelas dari paparan jawaban dan narasi, Paslon 02 Eka-Fadly lebih menguasai dan tetap mengedepankan logika berpikir dalam memberikan jawaban dan uraian yang berdasarkan data. Pertanyaan panelis di lahap dengan baik dan berbobot.
“Kami tetap mengedepankan etika politik santun dalam bernarasi. Kita tidak mudah terpancing oleh emosi. Penggiringan opini yang di lancarkan oleh Paslon 01 tidak mempan terhadap pasangan 02. Dalam bernarasi, justru Paslon 01 cenderung agresif membalikkan fakta dari narasi yang di sampaikan Paslon 02. Minim literasi. Di situ sudah kita lihat kualitasnya, bahkan pada sesi tanya jawab paslon, 01 lebih terlihat keteteran dalam menjawab pertanyaan Paslon kita Eka-Fadly. Kesimpulannya, malam ini Paslon 02 hajar telak narasi Paslon 01. Itu merupakan point bagi kita yang sedikit banyaknya akan berpengaruh terhadap masyarakat,” ujar Eri Hendri Ketua Relawan Tim pemenangan Eka-Fadly.
Lebih lanjut, Eri Hendri juga menjelaskan bahwa apa yang di sampaikan oleh Paslon 01 terlalu berbelit-belit. Belum ada satupun visi misinya yang terpaparkan dengan baik.
“Sangat minim literasi dan cenderung terkesan agresif. Narasi yang di sampaikan melalui pertanyaan terkesan hoax. Itu terlihat pada segmen ke 4 dan 5 ketika Paslon 01 bertanya ke Paslon 02. Di suruh Paslon 02 jawab apa yang tidak pernah di lakukan dan terjadi di Tanah Datar alias hoax seperti jawaban Paslon 02. Bertele-tele dan tidak masuk pada substansi pertanyaan. Itu sudah membuktikan bahwa Paslon 01 tidak bisa menguasai jalannya debat, sementara semua pertanyaan baik dari panelis maupun Paslon 01 di lahap dengan baik oleh Eka-Fadly Paslon 02,” lanjutnya.
“Dari debat putaran kedua malam ini sudah jelas bahwa apa yang di sampaikan oleh Paslon 02 merupakan wujud dari kinerja Eka Putra semasa menjabat sebagai Bupati Tanah Datar. Itu adalah paparan yang sesuai dengan data dan fakta, tidak omon-omon doang, bukti kita beri bukan janji, semoga masyarakat Tanah Datar cerdas dalam memilih kedepannya,” sambungnya.
Lalu disalah satu segmen, terlihat sekali kwalitas Donny Karson bukanlah kwalitas seorang akademisi dalam menjawab tantangan debat. Saat ditantang oleh Cawabup Paslon 02 Ahmad Fadly, Donny Karson tampak gelagapan menjawab karena tidak menguasai jawaban.
“Dia menjawab, saat masih menjadi aktivis mahasiswa saja saya sudah punya banyak link ke pusat, apalagi sekarang sudah menjadi kepala daerah”, sebut Eri Hendri mengulangi ucapan Donny Karson.
“Mungkin dia salah ucap, maksudnya Calon Kepala Daerah, tapi disitu terlihat kwalitas dia bukanlah seorang calon pejabat yang menguasai literasi komunikasi publik karena berucap dengan serampangan seperti itu”, tambahnya.
“Kesimpulan debat malam ini untuk kedua Paslon adalah menurut kami:
01 : Panggung didominasi oleh Cabup, sementara Cawabup tidak mendapatkan porsi bicara yang cukup karena disamping kurangnya literasi menguasai tema, juga karena kemampuan public speaking yang pas-pasan.
02 : Pembagian ruang bicara 50 : 50, menguasai materi, logis dan tidak banyak beretorika,” pungkas Eri Hendri. (d13/PE)