Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
BERITA UTAMATERBARU

Bupati Hendrajoni, Bantu Keluarga Egok korban Tenggelam di Laut

114
×

Bupati Hendrajoni, Bantu Keluarga Egok korban Tenggelam di Laut

Sebarkan artikel ini

PAINAN, RELASIPUBLIK– Bupati Pesisir Selatan, Provonsi Sumatera Barat, Hendrajoni, menyerahkan bantuan kepada keluarga almarhum Egok 49, nelayan Pessel korban tenggelam di laut pada Rabu (28/1) lalu, di Kampung Aia Tajun Kenagarian Lansano Taratak, Kecamatan Sutera.

Selain uang tunai sebesar Rp 3 juta, bupati juga menyerahkan bantuan beras 50 kg, dan makanan siap saji, serta bantuan uang tunai secara pribadi sebesar Rp 2 juta.

Bantuan tersebut diterima oleh Erlinda 45, istri almarhum di rumahnya, Minggu (2/2)

“Kepada keluarga yang ditinggalkan, terutama istri dan anak anak, saya minta agar tetap bersabar. Sebab semua itu sudah takdir dari Illahi,” kata bupati.

Ikut mendampingi bupati, pada kesempatan itu, Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Zulpian Aprianto, Kadis Perikanan, Andi Syafinal, dan Camat Sutera, Fakhrudin dan Kabag Humas dan Protokoler Setda Pesisir Selatan Rinaldi.

Sebagaimana diketahui, almarhum Egok, meninggalkan tiga orang anak masing masing Fandi 26, Ratih, 22 th saat ini tercatat sebagai mahasiswa Unand, jurudan Agroteknologi dan Silvi 14 th kelas 8 SMP.

Dalam kesempatan itu, bupati, memerintah Dinas Sosial untuk menfasilitasi kepada Badan Amil Zakat ( BAZ) Nasional, agar Ratih anak almarhum mendapat bantuan biaya kuliahnya.

Di sisi lain Bupati Hendrajoni mengingat nelayan agar selalu mewaspadai kondisi cuaca ekstrem serta sering tidak menentu saat ini.

“Bila saat melaut terjadi perubahan cuaca, maka para nelayan diminta untuk segera menyelamatkan diri pada pulau-pulau terdekat,” ujarnya.

Dalam kesrmpatan itu, Hendrajoni juga menginstruksikan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) melakukan pemetaan wilayah.

“Selain kesiapsiagaan, Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) juga diminta melakukan pemetaan wilayah yang masuk pada zona merah, baik zona merah banjir, tanah longsor, abrasi, bahkan juga gempa yang berpotensi tsunami,” katanya. ****

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *