PESSEL RELASIPUBLIK – Kabid Provam Polda Sumatera Barat, Kombes Pol Edi Suroso, didampingi Kapolres Pesisir Selatan AKBP. Cepi Noval, S.I.K, Kabag Ops AKBP. Mirza Herwanto, Kasat Binmas AKP. Gusfriandi, Kasat Intel AKP. Zukri Ilham dan Kasat Lantas Polres Pessel Iptu Hendrianto, S.T.K, S.I.K, kemarin Senin (15/6) turun melihat persiapan pembentukan Kampung Tanggu, di Nagari Koto Rawang, Kecamatan IV Jurai, Kabupaten Pesisir Selatan. Senin (15/6).
Kabid Provam Polda Sumatera Barat, Kombes Pol Edi Suroso, dan Kapolres Pesisir Selatan AKBP. Cepi Noval, S.I.K, di Nagari Koto Rawang, Kecamatan IV Jurai, berbincang – bincang langsung dengan salah seorang warga mengembangkan Kopi Mancakau.
Menurut Kombes Pol Edi Suroso, dihadapan Wali Nagari Koto Rawang Derijol mengapresiasi inovasi warga Koto Rawang telah menggali potensi nagari dengan mengolah kopi sehingga menjadi bubuk kopi.
Produksi kopi mancakau, kata Kombes Suroso harus benar – benar bisa dikelola seoptimal, sehingga bisa membantu ekonomi masyarakat yang ada disini. Dan dipromosikan keluar Sumatera Barat.
Wali Nagari Koto Rawang Derijol, mengatakan luas lahan perkebunan kopi di nagarinya sekitar 30 hektare. Dengan lahan seluas itu, mampu menghidupi sedikitnya 150 kepala keluarga (KK) petani.
Dengan produksi bubuk Kopi Mancakau, kata Derijol, telah berhasil meningkatkan penghasilan petani lima kali lipat.
“Petani menjual bubuk kopi Rp75 ribu per kilogram, sementara bijinya hanya Rp25 ribu,” kata Derijol.
Diceritakan, usaha merintis produksi bubuk kopi sudah dilakukan semenjak tahun 2018 lalu. Waktu itu dimulai dengan melakukan pelatihan pada petani. Tahun 2019, mulai dibuat kemasan dan merek, hingga di-launching hari ini.
Ia optimistis, Kopi Mancakau mampu bersaing di pasar, karena aroma kopi produksi nagarinya memiliki sensasi yang khas.
“Yang istimewa, rasanya akan berubah menjadi wangi durian jika biji kopi dipanen bersamaan dengan musim durian,” kata Wali Nagari
Kapolres Pesisir Selatan AKBP. Cepi Noval, S.I.K didampingi Kasat Binmas Polres Pessel Gusfriandi, menuturkan ditunjuknya Nagari Kampung Koto Rawang, Kecamatan IV Jurai, karena kesiap siagaan melawan penyebaran Covid-19, serta tangguh dalam penguatan pemberdayaan masyarakat, khususunya dalam ketahanan pangan di tengah pandemi Covid-19.
Untuk kampung Tangguh, Kasat Binmas menerangkan ada dua lokasi akan dijadikan lokasi Kampung Tangguh, pertama potensi kesiap siagaan melawan penyebaran Covid -19 dan potensi perkebunan Kopi Mancakau di Nagari Koto Rawang, Kecamatan IV Jurai dan Nagari Batu Hampar Selatan, Kecamatan Koto XI Tarusan dengan potensi usaha masyarakat krupuk pisang, perkebunan dan pertanian.
Adil (35) salah seorang warga setempat sangat mendukung penuh nagari nya dijadikan Pilot Projects lokasi Kampung Tangguh.
Menurut Adil suatu kebanggaan bagi dirinya kampung nya terpilih sebagai rencana Kampung Tangguh. ” Kita bersama warga yang lain, siap mendukung pembentukan kampung tangguh,” .
Usai melakukan kunjungan ke Nagari Koto Rawang, Kecamatan IV Jurai, rombongan melanjutkan ke daerah Bayang, Kecamatan Bayang untuk melihat lebih dekat pengembangan budi daya perkebunan, jeruk.