PAINAN, RELASI PUBLIK – Pasca Pemilu dan Pemilihan Serentak 2024, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Pesisir Selatan mulai bersiap untuk melaksanakan tugas pengawasan terhadap Pemutakhiran Data Pemilih Berkelanjutan (PDPB). Pengawasan dilakukan melalui koordinasi dengan berbagai instansi terkait, termasuk pemerintah nagari dan dinas vertikal.
Ketua Bawaslu Pessel, Afriki Musmaidi, menegaskan bahwa tidak ada masa kosong dalam tugas pengawasan meskipun tahapan Pemilu telah selesai. Justru, ini menjadi waktu yang tepat untuk memastikan kualitas data pemilih ke depan.
“Tidak ada waktu luang pasca pemilihan. Setelah proses evaluasi, kami langsung fokus mengawasi pelaksanaan PDPB dengan berbagai strategi,” ujar Afriki saat ditemui di Kantor Bawaslu Pessel, Rabu (25/6/2025).
Sebagaimana diketahui, PDPB menjadi dasar dalam penyusunan Daftar Pemilih Tetap (DPT) untuk Pemilu dan Pilkada mendatang. Pengawasan dilakukan melalui beberapa pendekatan, seperti koordinasi lintas sektor, uji petik, penguatan pengawasan partisipatif, serta penerbitan surat imbauan.
Afriki menjelaskan bahwa koordinasi telah dimulai secara informal sejak pekan sebelumnya, melibatkan pemerintah daerah, wali nagari, Kankemenag, Disdukcapil, Kodim, hingga Cabang Dinas Pendidikan.
“Koordinasi dengan pemerintah nagari difokuskan pada pendataan penduduk yang telah pindah domisili atau meninggal dunia,” jelasnya.
Sementara itu, Kankemenag diminta menyampaikan data santri di pondok pesantren yang telah berusia 17 tahun. Hal serupa juga dilakukan terhadap sekolah umum seperti SMA dan SMK melalui Cabang Dinas Pendidikan.
Bawaslu juga menyiapkan metode uji petik terhadap data yang diperoleh. Data sampel bisa bersumber dari hasil koordinasi lintas instansi atau berdasarkan data Pemilu 2024.
“Uji petik dilakukan untuk memastikan bahwa KPU sebagai penyelenggara, benar-benar menggunakan data pemilih terbaru dan valid,” tegas Afriki.
Anggota Bawaslu Pessel, Nurmaidi, menambahkan bahwa Bawaslu akan mengeluarkan saran perbaikan jika ditemukan kesalahan dalam proses maupun hasil rekapitulasi PDPB.
“Saat ini saya juga sedang melakukan koordinasi di Nagari Kambang Timur, Lengayang, untuk menelusuri data pemilih yang masuk, keluar, atau meninggal dunia,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Sekretariat Bawaslu Pessel, Rinaldi, menyampaikan bahwa seluruh jajaran Bawaslu saat ini tengah terlibat aktif dalam pengawasan PDPB di lapangan.
“Kami fokus pada 66 nagari di 9 kecamatan. Koordinasi dilakukan dengan 6 instansi pemerintah mulai dari TNI, Polri, hingga Disdukcapil,” terang Rinaldi.
Ia menambahkan bahwa meski dilakukan dalam kondisi efisiensi anggaran dan tanpa dukungan dana khusus, Bawaslu tetap menjalankan pengawasan secara optimal. Pengawasan dibagi ke dalam 11 tim yang menyasar 9 kecamatan dari total 15 kecamatan di wilayah tersebut.
“Tujuan kami adalah memastikan data pemilih yang mutakhir dan akurat agar tidak terjadi persoalan seperti pemilih ganda, pemilih tidak memenuhi syarat, atau masyarakat yang kehilangan hak pilih pada hari pencoblosan,” tutupnya.














