PAINAN, RELASIPUBLIK – Sejumlah pengendara jalan nasional Padang-Bengkulu, tepatnya di Nagari Duku, Kecamatan Koto XI Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan, terjebak banjir dikarenakan Batang Tarusan meluap, Rabu (29/1) pagi.
Rital Rajo Lelo (42) warga sekitar mengatakan, banjir terjadi pada sejumlah titik di daerah itu, namun yang terparah adalah lintas Padang-Painan tepatnya di KM 50 Jembatan Duku dan Cumateh, Kampung Simaung yang menyebabkan ratusan KK terendam air sedalam 1 meter.
“Namun, banjir kembali surut sekitar pukul 10.30 WIB. Sebelumnya, akses pengendara sempat lumpuh total dengan panjang kemacetan sekitar 1 kilometer dari arah Padang menuju Painan dan sebaliknya. Banjir terjadi sejak pukul 06.00 WIB pagi,” ujarnya pada wartawan di lokasi.
Sementara, Kasat Lantas Polres Pessel, Iptu Yuliadi melaporkan, banjir terjadi akibat luapan sungai setempat, dengan ketinggian air di jalan sekitar 1,5 meter.
“Luapan sungai diakibatkan curah hujan yang tinggi pada malam hari. Sehinga merendam sejumlah pemukiman warga, temasuk jalan nasional,” katanya.
Ia menyebutkan, setelah pihaknya melakukan pengaturan lalu lintas sejak pagi, akses kembali normal dan lancar pada pukul 10.30 WIB.
“Namun, kami menghimbau agar pengendara tetap hati-hati di jalan. Sebab, tak hanya banjir, longsor dan pohon tumbang sangat perlu di waspadai selama berkendara, hal itu mengingat kondisi cuaca yang tak menentu,” ucapnya lagi.
Tak hanya di jalan nasional, Kecamatan Koto XI Tarusan, banjir juga merendam jalan nasional Kecamatan Batang Kapas, Kabupaten Pesisir Selatan, akibatnya akses dua nagari di daerah itu lumpuh total terendam air, Rabu (29/1) pagi.
Selain merendam pemukiman warga, banjir juga dikabarkan menghanyutkan sejumlah ternak dan tanaman milik warga setempat.
Tasri (40), warga setempat mengatakan, banjir mulai merendam daerah tersebut sekitar pukul 06.00 WIB pagi. Menurutnya, selain di picu hujan lebat, banjir terjadi karena luapan Batang Jalamu, Kecamatan Batang Kapas.
“Ya, jika musim hujan datang dipastikan Batang Jalamu bakal meluap. Tadi banjirnya sampai setinggi pinggang orang dewasa. Kami berharap kondisi ini menjadi perhatian serius pemerintah setempat,” ucapnya saat itu.
Terpisah, Camat Batang Kapas, Wendra Rovikto membenarkan peristiwa tersebut. Menurutnya, banjir sempat merendam dua nagari di kecamatan setempat, yakni Nagari IV Koto Hilie dan Nagari IV Koto Mudiek.
“Sekitar pukul 09.30 WIB airnya sudah mulai surut dan akses warga kembali normal,” tuturnya.
Namun, terkait penanganan kedepannya, pihaknya mengaku masih menghimpun data pada masing-masing nagari yang terdampak banjir. Hal itu, kata dia, bakal di koordinasikan dengan pemerintah daerah setempat
“Hingga kini kami dari pemerintah kecamatan tetap menghilangkan warga untuk selalu waspada. Sebab, Pessel memang kita akui termasuk daerah rawan bencana banjir,” katanya. (kis)