Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
BERITA UTAMADAERAHPOLITIKTERBARU

Bacaleg Milenial DPR RI dari PKS Ini Sasar Kesenian Tradisionil di Nagari Batu Bajanjang

68
×

Bacaleg Milenial DPR RI dari PKS Ini Sasar Kesenian Tradisionil di Nagari Batu Bajanjang

Sebarkan artikel ini
Ibrahim IP, putra kandung Gubernur Sumbar dua periode (2010-2020) Irwan Prayitno dan Anggota DPR RI Nevi Zuairina ke Batu Bajanjang bersama Dafri Donaldi, Ibrahim IP menyasar seni tradisionil nagari. ( Foto dok/ nv)

SOLOK – Bacaleg DPR RI termuda PKS untuk Dapil Sumbar I, Ibrahim Irwan Prayitno (IP) atau biasa dipanggil Ibe mulai bergerak menggali potensi suara menuju Pemilu 2024.

Ibrahim IP, biasa anak milenial ini disapa banyak kalangan, Sabtu 24/6-2023 kedapatan oleh wartawan berkunjung ke Kabupaten Solok, tepatnya Nagari Batu Bajanjang Kecamatan Tigo Lurah Kabupaten Solok.

Ibrahim IP, putra kandung Gubernur Sumbar dua periode (2010-2020) Irwan Prayitno dan Anggota DPR RI Nevi Zuairina ke Batu Bajanjang bersama Dafri Donaldi, Ibrahim IP menyasar seni tradisionil nagari tersebut. Tampak sekali dari fashion nya, Ibrahim IP terkesima menyaksikan tradisi anak nagari di sana.

“Keren… terus terang kesenian tradisionil di Batu Bajanjang ini seperti Talempong Kayu, punya magnet luar biasa untuk digelar konser seni tradisi di Sumbar, pasti banyak turis yang ingin melihat dan mencoba ber-Talempong Kayu,” ujar Ibrahim IP.kepada wartawan, Senin 26/6-2023.

Banyak kalangan melihat, kemampuan Ibrahim IP berinteraksi dengn masyarakat di nagari, menunjukan dia telah mewariskan DNA aktifis dan politik dari sang bapaknya, Irwan Prayitno.

“Sangat suka dengan kesenian tradisionil, saya bangga ada anak muda dan Allhamdulillah menjadi Caleg DPR RI termuda mencintai kesenian tradisi ranah minang ini,” ujar Dafri Donaldi, bacaleg DPRD Kab. Solok Dapil 4.

Talempong Kayu merupakan kesenian tradisional Minangkabau asli dari Nagari Batu Bajanjang. Talempong Kayu terbuat dari Kayu Sapek dan Kayu Dalok.

“Setiap kayu yang dibuat menghasilkan bunyi yang berbeda beda. Saat ini sudah ada 12 nada yang pasti tidak ada di daerah lain. Alunan bunyi menjadi musik, membuat sensasi tersendiri siapa saja mendengar dan menyaksikannya,” ujar Ibrahim IP yang tak saja mendengar, tapi juga menggali tentang Talempong Kayu itu.

Ibrahim Irwan Prayitno berharap kesenian tradisional seperti ini bisa semakin dikembangkan di tingkat nasional dan internasional.

“Ini adalah kesenian tradisional yang unik. Kami berharap juga pentingnya regenerasi untuk menjalankan kesenian ini agar selalu dapat dikenang dan ditampilkan. Dan terpenting Talempong Kayu kedepan harus mendunia,” ujar Ibrahim IP. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *