Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
BERITA UTAMATERBARU

Anton Bakal Dibawa Lisda Hendrajoni ke Gadut

204
×

Anton Bakal Dibawa Lisda Hendrajoni ke Gadut

Sebarkan artikel ini

PAINAN RELASIPUBLIK – Ketua Tim Penggerak PKK kabupaten Pesisir Selatan Lisda Hendrajoni berjanji akan membawa Anton (31) penderita gangguan jiwa warga di Kampung Air Terjun Lansano, Nagari Taratak Lansano, Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan ke Rumah Sakit AB Saanin Gadut, Kota Padang.

Kata Lisda saat dihubungi insan pers, pihak rumah sakit akan menampung berapapun pasien gangguan jiwa dari Pessel.

“Segera akan kami bawa ke Gaduik (RS AB Saanin). Biar cepat diberikan perawatan disana,” ujarnya, Rabu, 29 Agustus 2018.

Saat ini, Istri Hendrajoni tersebut sedang berada di Brunei Darusalam mengikuti serangkaian kegiatan. “Tanggal 5 saya sudah di Pessel. Semua yang mengalami gangguan jiwa di Pessel harus mendapatkan perawatan,” tegasnya.

Dilanjutkan Lisda, sebelumnya 8 orang mengalami gangguan jiwa di Negeri Sejuta Pesona itu sudah sehat setelah mendapatkan perawatan. Namun tetap memerlukan pembinaan, sebab penyakit gangguan kejiwaan butuh proses penyembuhan termasuk pembinaan.

“Mereka juga akan diberikan kesempatan dan peluang kerja agar tidak stres dan depresi lagi,” jelasnya.

Sebelumnya diberitakan Anton (31) seorang warga di Kampung Air Terjun Lansano, Nagari Taratak Lansano, Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat akhir-akhir ini terpaksa dijauhi warga. Sebab, dengan gangguan jiwa yang dialaminya, Anton sering bertingkah aneh dan membuat warga ketakutan.

Anton saat ini tinggal seorang diri digubuk ukuran 4X6 meter pesergi tanpa ada yang mengurusinya. Tidak heran, rupa anton terlihat kumuh dan kotor dan membuat diasingkan warga.

Kepala Kampung Air Terjun Lansano, Kucittrisno membenarkan, bahwa Anton sudah lama bertingkah aneh karena gangguan jiwa diidapnya. Sudah bertahun-tahun mengalami sakit jiwa semenjak lepas sekolah menengah atas (SMA). Namun, sudah diketahui bertambah parah sejak dua tahun terakhir, Anton sering berkeliaran ke mana-mana dan membuat warga takut.

“Terkadang dia bawa golok, dan berkeliaran ke mana-mana. Sekali membawa kayu panjang tidak tahu gunanya dan berkeliaran di sepajang kampung dengan berteriak tidak jelas. Ini membuat warga tidak tenang, dan takut akibat tingkahnya,” sebut Kucittrisno.(JAK)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *