Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
BERITA UTAMADAERAHTERBARU

Masjid Al Jihad Boriay Desa Sinakak Butuh Bantuan Pembangunan

263
×

Masjid Al Jihad Boriay Desa Sinakak Butuh Bantuan Pembangunan

Sebarkan artikel ini

MENTAWAI, RELASIPUBLIK – Wakil Gubernur Nasrul Abit sewaktu kunjungan dusun Boriay Desa Sinakak Pagai Selatan menyempatkan diri meninjau rumah ibadah masjid Al Jihad, Selasa lalu.

Wagub Nasrul Abit disela-sela kegiatan menyampaikan, masjid Al-Jihad membutuhkan bantuan, sumbang masyarakat agar dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dalam pendidikan keagamaan masyarakat disekitar Boriay yang 100 persen muslim.

Selain belum ada listrik dan penerangan daerah ini juga membutuhkan pembangunan jaringan telekomunikasi. Daerah ini betul-betul butuh sentuhan pembangunan secepatnya.

Kita bersyukur Masjid Al Jihad dibangun secara bergotong-royong oleh masyarakat Boriay selain menjadi tempat beribadah juga dipergunakan untuk pertemuan masyarakat dalam berbagi informasi serta pendidikan keagamaan, ungkap Nasrul Abit.

Seorang masyarakat Agus Sumarto Samaloisa, yang ditemui media juga menyampaikan masjid Al Jihad Dusun Boriay Desa Sinakak Kecamatan Pagai Selatan terletak diatas perbukitan dengan ketinggian diatas 50 meter dinas permukaan laut.

Butuh juga berjalan kaki sejauh 2 km dari lokasi dermaga Boriay. Dahulu masjid tersebut ada di dekat demaga Boriau, namun karena ada tsunami Nias tahun 2007, ada dampak air naik setinggi 150 meter. Maka sejak itu masyarakat Boriay berbondong membuat perumahan baru di atas bukit untuk menghindari air pasang dan tsunami.

Namun saat ini beberapa masyarakat masih juga tinggal dirumah dekat dermaga karena kehidupan mereka sebagai nelayan. Selain sebagai nelayan, beberapa orang masyarakat juga memiliki kebun dan sawah, pinang, coklat dahulu ada tapi sekarang, dan juga ada kebun cengkeh, ujar Agus.

Agus juga menceritakan kondisi masjid Al-Jihad dengan luas 20×20, dibangun tahun 2008, dengan jemaah masjid 100 lebih.

Saat ini kondisi pembangunan masjid Al-Jihad masih berlantai coran kasar, dinding kayu dan baru ada tikar 5 buah. Ada imam dan guru mengaji uztad Basril dan Jarman. Untuk kegiatan mengaji jumlah Al qur’an masih kurang baru ada 10 buah.

Kita berharap masjid Al-Jihad dapat dibangun permanen kuat, selain tempat rumah ibadah juga sebagai pelarian jika terjadi gempa dan tsunami bagi semua orang di dusun Bariay. Karena bantuan, sumbangan dari pemerintah dan masyarakat muslim lainnya tentulah kami harapkan, ujar Agus Sumarto Samaloisa spontan. (**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *