Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
BERITA UTAMAPERISTIWATERBARU

Ancaman Abrasi Pantai. BUPATI HENDRA JONI : KITA AKAN BANGUN PEMECAH OMBAK SEPANJANG 2 KM

183
×

Ancaman Abrasi Pantai. BUPATI HENDRA JONI : KITA AKAN BANGUN PEMECAH OMBAK SEPANJANG 2 KM

Sebarkan artikel ini

PAINAN, RELASIPUBLIK – Abrasi di sepanjang bibir pantai, Ujung Air, Kenagarian Amping Parak, Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan, semangkin mengganas. Bahkan, sudah mengancam puluhan rumah penduduk setempat.

Hal itu terlihat, pada Senin, (8/10), satu unit rumah semi permanen milik Sirjon (50), dan Istrinya Imai (40), ambruk tergerus ombak. Akibatnya, pasangan suami istri ini terpaksa mengungsi bersama empat orang anaknya ke rumah saudaranya.

Dilokasi juga terlihat, karung yang berisi pasir sebagai alat pemecah ombak juga tak mampu menahan amukan gelombang saat itu. Bahkan, menurut sejumlah warga, jika terus berlarut, maka kondisi itu dikhawatirkan akan terus melebar dan mengancam keberadaan jalan Nasional Padang Bengkulu.

“Persoalan ini sudah sering kami sampaikan ke pihak kabupaten dan provinsi. Namun, hingga kini belum juga mendapat respon. Kami sangat berharap dinas terkait membantu mencarikan solusi untuk pembangunan breakwater (pemecah ombak) sepanjang lokasi ini, agar abrasi tidak meluas sehingga tidak mengancam keberadaan rumah penduduk sekitar sini,” ujar Yusmardi, Wali Nagari Amping Parak, dilokasi. Kamis, (11/10).

Ia mengatakan, kondisi tersebut jika terus berlanjut, maka dikhawatirkan akan bertambah parah. Tidak saja rumah warga, namun sejumlah tanaman juga ikut tergerus ombak.

“Ya, harapan saya mewakili masyarakat disini, agar disegerakan pembangunan pemecah ombak. Sebab, kami dari pemerintah nagari sudah pernah mengupayakan penanganan sementara, dengan cara meletakan karung pasir disepanjang bibir pantai, namun tak bertahan lama. Mudah-mudahan kecemasan masyarakat kami bisa diatasi dengan turunnya bapak Bupati Hendrajoni kesini,” katanya.

Sementara itu, Bupati Hendrajoni mengatakan, akan menyegerakan pembangunan batu jeti (pemecah ombak) dilokasi tersebut.

“Setidaknya, sepanjang dua kilometer di bibir pantai harus dipasang batu jeti sebagai penahan ombak agar pemukiman warga aman dari abrasi. Saya akan berupaya menjemput bantuan ke pusat karena pembangunan batu penahan ombak akan menghabiskan anggaran puluhan miliar,” ucap bupati Hendrajoni, ditengah kerumunan warga saat itu.

Bupati mengatakan, untuk penanganan sementara, ia mengintruksikan dinas PSDA dan BPBP setempat untuk pemasangan karung berisi pasir sebagai langkah meminimalisir dampak abrasi.

“Sebagai upaya antisipasi kita akan meletakan karung berisi pasir disekitar lokasi yang terdampak abrasi. Nanti akan saya turunkan tim dari kabupaten. Masyarakat mesti bersabar dulu,” tuturnya.

Selain itu, ia juga menghimbau masyarakat agar selalu meningkatkan waspada mengingat cuaca ekstrem yang terjadi sejak beberapa pekan terakhir. Sebab, situasi saat ini gelombang besar bisa terjadi kapan saja dan menerjang rumah masyarakat.

“Saya ingatkan, untuk selalu waspada. Jangan lengah. Utamakan keselamatan jiwa dan keluarga,” ucapnya.

Pada peninjauan itu, Bupati Hendrajoni bersama Dinas Sosial dan BPBD Kabupaten Pesisir Selatan, juga menyerahkan bantuan sembako untuk korban abrasi serta seragam sekolah dan alat tulis.

“Bagi warga kita yang rumahnya ditimpa abrasi, akan kita bangunkan rumah yang baru lokasinya jauh dari bibir pantai. Anggarannya dari program Dunsanak Mambantu Dunsanak yang diketuai oleh Ibuk Lisda Hendrajoni,” katanya.(Ks)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *