PADANG, RELASIPUBLIK – Tahun politik merupakan tahun yang penuh intrik dan isu, salah satunya dengan cara menyebar isu yang berkaitan dengan langkanya elpiji 3 kg.
Isu tersebut bukan berasal dari masyarakat awam, bahkan berasal dari pemangku kepentingan politik.
Hal tersebut sengaja didengungkan di ibu kota, agar pemangku kepentingan tersebut bisa melakukan intrik, sementara di daerah yang dinyatakan kekurangan tidak meraskan kelangkaan. Demikian juga halnya di Sumatera Barat.
Dari mulai lebaran Idul Fitri sampai lebaran Idul Adha, masyarakat Sumatera Barat tidak meraskan kelangkaan atau kesulitan mencari gas elpiji 3 Kg untuk kebutuhan rumah tangga, namun isu yang berkenbang ditingkat pusat, Sumbar kelangkaan gas elpiji, aneh bukan?
Jhonedi Kambang salah seorang pengecer elpiji 3 kg mengatakan, tidak ada kekurangan untuk memenuhi kebutuhan konsumennya.
“Dari idul fitri sampai saat ini kita gak ada kekurangan atau langka, mungkin mereka datang ketika jadwal pemasokan belum sampai ke agen bersangkutan,” ungkap Jhon.
Ditambahkannya, saat ini jadwal pemasokan elpiji ke agen dan pengecer gak pernah telat, artinya dalan pemenuhan kebutuhan tidak terkendala.
Hal senada juga disampaikan Antoni Islami, pedagang makanan di jalan Pramuka Padang, tepatnya di depan kantor KPU Sumbar, ia mempergunakan 2 tabung gas elpiji 3kg setiap harinya.
“Kami mempergunakan minimal 2 tabung tiap hari, dan itu bisa terpenuhi, kami mudah mendapatkannya,” ungkap Antoni.
Bukan hanya Antoni, pedagang lainnya yang dikonfirmasikan mengenai kelangkaan gas elpiji 3kg merasa bingung, karena mereka mudah memdapatkannya.(nov)