PADANG, RELASIPUBLIK – Capaian kinerja makro pembangunan Sumatera Barat tahun 2018 dibandingkan dengan capai nasional dapat digambarkan dengan indikator Indeks Pembanguan Manusia (IPM) Sumbar mengalami peningkatan dari 70,73 tahun 2016 menjadi 71,24 pada tahun 2017, lebih tinggi dari capaian nasional tahun 2017 sebesar 70,81 dan status pembangunan Sumbar masuk kategori tinggi.
Hal ini disampaikan Wakil Gubernur dalam rapat paripurna DPRD tentang Rancang Kebijakan Umum Anggaran dan prioritas platfon anggaran sementara pada perubahan APBD tahun 2018, Selasa lalu.
Lebih lanjut Wagub Nasrul Abit menyampaikan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) perkapita atas dasar harga berlaku pada tahun 2017 mencapai Rp. 40,32 juta, mengalami peningkatan bila dibandingkan pada tahun 2016 yang mencapai Rp. 37,35 juta.
Pertumbuhan ekonomi Sumbat tahun 2017 sebesar 5,26 persen mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2016 sebesar 5,26 persen dan dibandingkan dengan nasional 2017 jauh lebih tinggi pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,07 persen.
Kinerja eksport Sumbar mengalami peningkatan, hal ini terlihat dari pada volume ekspor tahun 2016, sebesar 3.643 ribu ton dengan nilai ekspor sebesar U$ 1.708 juta dan pada tahun 2017 volume ekspor sebesar 4.723 ribu ton dengan nilai U$ 2.046 juta. Sedangkan volume impor tahun 2016 sebesar 1016 ribu ton dengan nilai sebesar U$ 345 juta dan menjadi 1025 ribu ton dan nilai impor sebesar U$ 446 juta pada tahun 2017, ungkap Wagub Nasrul Abit.
Wagub Nasrul Abit juga menyampaikan sementara tingkat pengangguran terbuka (TPT) pada kondisi bulan februari sedikit mengalami penurunan pada tahun 2017 sebesar 5,80 persen dibanding tahun 2016 sebesar 5,81 persen.
Presentase penduduk mjskin di Sumbar pada kondisi september 2017 sebesar 6,75 persen turun dibandingkan tahun 2016 sebesar 7,14 persen. Capaian penduduk miskin Sumbar jauh dibawah capaian nasional sebesar 10,12 persen.
Dan gini ratio Sumbar tahun 2017 sebesar 0,32 lebih baik dibandingkan capaian tahun 2016 sebesar 0,33. Sedangkan gini ratio nasional pada tahun 2017 sebesar 0,39, terang Nasrul Abit. (***)