AIR HAJI TENGGARA — Ketokohan Erdifan Dt. Mangkuto Basa sebagai Wali Nagari Air Haji Tenggara terus menjadi sorotan positif di Kecamatan Linggo Sari Baganti. Lahir di Pesisir Selatan pada 30 Desember 1959, Erdifan membawa pengalaman sosial dan kepemimpinan yang membentuk karakter tegas namun tetap dekat dengan masyarakat. Dengan latar pendidikan SLTA dan bermukim di Kampung Air Sikambing, ia tumbuh bersama lingkungan nagari yang kini dipimpinnya.
Erdifan Dt. Mangkuto Basa mulai memimpin Nagari Air Haji Tenggara sejak tahun 2018. Hingga kini, ia telah menjalani tujuh tahun masa pengabdian sebagai Wali Nagari. Selama rentang waktu itu, berbagai program pembangunan fisik, pemberdayaan masyarakat, serta penguatan kelembagaan berjalan melalui pendekatan partisipatif yang menjadi ciri kepemimpinannya.
“Nagari ini milik kita bersama. Setiap pembangunan harus melibatkan masyarakat sebagai subjek, bukan sekadar objek, ” ujarnya dalam sebuah musyawarah nagari.
Nagari Air Haji Tenggara memiliki luas wilayah 1.063 hektare yang terdiri dari sawah, perkebunan, dan perkarangan penduduk. Luas sawah yang mencapai 640 hektare menjadi penopang utama sektor pangan. Erdifan menaruh perhatian besar pada kegiatan pertanian, termasuk perbaikan irigasi, pemeliharaan jalan usaha tani, serta pendampingan kelompok tani.
Selain itu, pembangunan infrastruktur dasar seperti jalan kampung, jembatan penghubung antarpermukiman, dan sarana umum lainnya terus ditingkatkan. Kondisi topografi nagari berupa perbukitan dan dataran tinggi menuntut perencanaan anggaran yang cermat agar pembangunan dapat menjangkau seluruh wilayah, mulai dari Kampung Lubuk Buaya, Bukit Silapu, Koto Gadang, hingga Air Sikambing.
Sebagai pemimpin, Erdifan dikenal tidak berjarak. Ia kerap turun langsung meninjau aktivitas masyarakat, mulai dari sektor pertanian, kegiatan gotong royong, hingga pelayanan administrasi nagari. Warga menyebutnya sebagai sosok yang mudah ditemui dan cepat memberikan solusi.
Dalam berbagai kegiatan nagari, ia menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah nagari, niniak mamak, tokoh agama, pemuda, dan unsur bundo kanduang. Sikap ini membuat suasana pemerintahan nagari relatif kondusif dan terarah.
Di masa kepemimpinannya, pelayanan administrasi nagari juga mengalami peningkatan. Pengurusan surat menyurat menjadi lebih cepat dan tertata berkat penguatan kapasitas aparatur nagari serta sistem kerja yang lebih transparan. Erdifan turut mendorong keterbukaan dalam penggunaan anggaran melalui musyawarah dan pelaporan terbuka.
Koordinasi dengan kecamatan dan pemerintah kabupaten terus dilakukan untuk memastikan kebutuhan nagari mendapat perhatian, baik untuk pembangunan infrastruktur, pengembangan ekonomi masyarakat, maupun mitigasi bencana yang kerap terjadi di wilayah Pesisir Selatan.
Dengan jumlah penduduk sekitar 4.500 jiwa, masyarakat Air Haji Tenggara berharap kepemimpinan Erdifan Dt. Mangkuto Basa dapat terus membawa perubahan positif. Sejumlah program prioritas seperti pembukaan jalan baru, penguatan kelompok usaha, serta peningkatan sarana pendidikan dan kesehatan masih menjadi harapan besar yang ingin diwujudkan.
Erdifan menegaskan bahwa dirinya berkomitmen menuntaskan seluruh program yang telah direncanakan bersama masyarakat.
“Amanah ini akan saya jalankan sampai tuntas,” tegasnya.
Kiprah Erdifan Dt. Mangkuto Basa menjadi contoh bagaimana seorang putra daerah mampu membawa nagari bergerak maju melalui kerja keras, ketegasan, dan kedekatan dengan masyarakat.
Penulis : Anto Chaniago














