PADANG, RELASIPUBLIK — Peranan Perguruan Tinggi di Sumatera Barat mengembangkan Industri kreatif melalu sumberdaya lokal.
Salah satu peneliti dari Universitas Andalas (Unand) Ibuk Toti Srimulyati mengatakan, di Indonesia, Sumatera Barat adalah salah satu daerah yang memiliki sumberdaya yang sangat beragam dan unik.Diantaranya dari makanan, kuliner, destinasi wisatanya serta sumberdaya manusia yang sangat cerdas dan ulet.
Berangkat dari hal itu kita lihat belum semua sumberdaya ini dimanfaatkan secara maksimal untuk kesejahteraan
masyarakat khususnya Sumatera Barat.
Untuk itu sangat dibutuhkan kreatifitas masyarakat agar sumberdaya yang ada dapat menjadi sumber kesejahteraan.
Dengan mengangkat sumberdaya ini dan meningkatkan kesejaterahan masyarakat untuk lebih mengenal salah satu sumberdaya yang dimiliki masyarakat Sumbar ini adalah motif lukisan Minang yang indah dan unik yang telah di kembangkan oleh Ranan Perguruan Tinggi Unand Sumbar.
Sementara penggunaan batik di Indonesia sudah sangat membudaya, dimana pakaian batik sudah merupakan pakaian Nasional yang digunakan oleh banyak orang, tidak hanya perorangan saja yang mengunkan batik ini , Namun sebagai seragam untuk organisasi, institusi bahkan sekolah mengunakan batik tersebut.
Karena batik yang di pergunakan tersebut merupakan produk tekstil yang berasal dari pulau Jawa, Solo dan Yogya bahkan masyarakat Sumbar pada umumnya mengunakan batik yang berasal dari Jawa tesebut.
Dengan perkembangan saat ini , penggunaan pakaian batik sangat pesat maka dari itu beberapa daerah di Indonesia sudah menghasilkan dan mengunakan batik sesuai dengan daerah dan corak motif masing-masing.
Namun kita lihat daerah asal batik yang banyak di produksi” Yakni Batik Bali, Batik Banyumas, Batik Madura, Batik Malang, Batik Pekalongan, Batik Solo, Batik Tasik, Batik Aceh, Batik Cirebon, Batik Jombang, Batik Banten, Batik Tulung Agung, Batik Kediri, Batik Kudus, Batik Jepara / Batik Kartini, Batik Brebes, Batik Belanda, Batik Jepang.
Bahkan sekarang sudah ada batik Cina yang memasuki pasar Indonesia. Akan tetapi di Indonesia yang paling terkenal adalah batik yang berasal dari daerah Jawa.
Berdasarkan dari hal di atas tersebut kita Sumatera Barat kaya dengan kekayaan alam dan sumberdaya manusia belum tergarap secara maksimal padahal Sumbar memiliki
beragam motif yang bisa diangkat untuk mmengembankan suberdaya manusia.
Maka dari itu Ragan Perguruan Tinggi Unand saat ini mengembangkan Industri kreatif kain batik sendiri dengan mengangkat ragam hias motif asal Minang, yang nantinya akan digunakan oleh masyarakat Sumbar.
Untuk menggunakan motif Minang, kain batik ini merupakan salah satu bentuk industry kreatif atau ekonomi kreatif yang mana Sesuai dengan Tridharma Perguruan Tinggi, yang berhubungan dengan: pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, maka melalui kegiatan Riset Andalan Perguruan Tingggi dan Industri (RAPID), tim peneliti dari Unand dan UNP melaksanakan penelitian untuk mengembangkan industry kreatif batik motif Minang.
Dimana ekonomi kreatif adalah sistem kegiatan manusia yang berkaitan dengan kreasi, produksi, distribusi, pertukaran, dan konsumsi barang dan jasa yang bernilai kultural, artistik, estetika, intelektual, dan emosional bagi para pelanggan di pasar. John
Howkins dalam The Creative Economy (2001) mengusulkan 15 kategori industri
Sementara yang termasuk dalam ekonomi kreatif, yaitu: periklanan, arsitektur, seni rupa, kerajinan atau kriya, desain, desain fesyen, film, musik, seni pertunjukan, penerbitan, riset dan pengembangan, piranti lunak, mainan dan permainan, TV dan Radio, dan
permainan video.
Salah satu produk ekonomi kreatif yang terdapat di Indonesia adalah batik degan cara pembuatan bahan pakaian yang merupakan keunikan produk yang dihasilkan di Indonesia. Keunikan batik diantaranya terletak pada motif dan cara pengerjaannya.Proses pengerjaan batik dan cerita tentang motif Minang dan ragam . (Dewi)
