PAINAN, RELASIPUBLIK -Masyarakat Nagari Pulau Rajo Inderapura, melakukan Aksi Protes terhadap perusahan PT. Incasi Raya di Inderapura dengan cara memblokir akses jalan tepatnya di simpang empat Nagari Pulau Rajo Inderapura Kecamatan Airpura Kabupaten Pesisir Selatan jum’at (27/7) lalu .
Untuk mencari titik temunya, kedua pihak sepakat dilakukan musyawarah bersama yang dihadiri Pimpinan Kebun PT. Incasi Raya, Walinagari, Bamus, Muspika Kecamatan serta Tokoh Masyarakat setempat di Kantor Nagari Pulau Rajo Inderapura .
Aksi tersebut terjadi akibat kekecewaan masyarakat setempat terhadap perusahaan yang diduga tidak memenuhi janji-janjinya dan mengabaikan (MOU) terhadap masyarakat Pasir Ganting Nagari Pulau Rajo Inderapura yang merupakan Nagari Binaan PT.Incasi Raya .
Tokoh Masyarakat Darwin (64th) mengatakan bahwa akses jalan yang dilalui masyarakat tidak boleh dibuat Portal karena jalan tersebut bukan milik Perusahaan . Selain untuk tenaga kerja agar pihak perusahaan memproritaskan masyarakat setempat, pihak perusahaan juga diminta untuk membuat jembatan besi untuk akses jalan masyarakat menuju ke Air Uba dan menangapai proposal yang telah dibuat oleh masyarakat Pulau Rajo .
Kesepakatan (MOU) PT. Incasi Raya kepada Masyarakat Pasir Ganting Nagari Pulau Rajo Inderapura yang juga tidak dipenuhi adalah, honor pekerja pengamanan jalan sepanjang ± 10 Km terhitung dari tahun 2005 sampai sekarang tidak pernah dibayarkan . Saat ditanyakan persoalan tersebut namun pihak managemen tidak pernah direponnya.
Kemudian harga TBS, saat harganya terlalu rendah ini jelas sudah menyusahkan masyarakat secara menyeluruh, terang Darwin .
Wali Nagari Pulau Rajo Inderapura Salfarudin S.Pd mengatakan bahwa aksi ini karena kekesalan masyarakat secara spontan mereka melakukan aktifitas damai agar Perusahaan menangapi seluruh tuntutan Masyarakat ini
Menurut Salfarudin Program perusahaan PT. Incasi Raya hanya menutupi kedok saja tidak pernah serius menangapinya, harapan kedepan PT. Incasi Raya memikir nasib ekonomi masyarakat dan memintak mengembalikan alur sungai yang sudah rusak akibat kepentingan Perusahaan dan jangan lagi dicemari sungai dan laut karena dahulunya penghasilan ikan didaerah ini sangat memuaskan namun sekarang tinggal nama seperti udang saih dan mungkus halus sudah tidak bisa lagi bertahan meskipun ada hanya beberapa hari saja itupun untuk menangkap juga susah karena laut sudah tercemar oleh sampah-sampah yang hanyut dari rai galian perusahaan yang mengalir ke laut.
Kemudian perusahaan agar memperbaiki harga TBS standar nasional tidak membedakan harga sawit dengan perusahaan lain dan juga harus melaksanakan segala (MOU) dengan Masyarakat
Pimpinan Kebun PT Incasi Raya, Adril menjawab masyarakat . Katanya, karena Humas tidak berada ditempat maka kami minta agar masyarakat untuk bersabar dulu . “Kami baru bertugas disini, belum tahu adanya (MOU) yang dikatakan tersebut, kami akan dicari Arsip untuk mengetahui secara jelas, dan segala usulan-usulan masyarakat yang belum terlialisasi saya akan ingatkan lagi kepada manajemen,” jelasnya . (fdl)
