Padang, 22 Agustus 2025 – Laga antara Semen Padang FC melawan PSM Makassar berakhir dengan skor imbang. Ketua Umum The Kmer’s Mania, Ihsan, S.Pd.I, M.Pd., menyampaikan apresiasi atas hasil tersebut.
“Di awal babak pertama, kami melihat permainan Semen Padang dari kaki ke kaki sangat bagus, sehingga tercipta gol. Namun, di babak kedua, performa tim menurun, banyak operan bola yang lepas, dan kurang konsisten dalam menjaga ritme permainan,” ujarnya. Ihsan berharap, hal ini menjadi pembelajaran bagi pemain untuk laga tandang ke depan. Ia juga menyoroti faktor cuaca panas yang mungkin mempengaruhi, namun menekankan bahwa hal tersebut seharusnya tidak menjadi alasan utama.
“Semen Padang seharusnya tetap konsisten seperti di babak pertama, apalagi bermain di kandang sendiri di hadapan pendukung. Kami, The Kmer’s Mania, tetap memberikan dukungan penuh meski hanya bermain seri. Kami berharap Coach Almeida dapat mengevaluasi tim agar bermain lebih baik ke depannya,” tambahnya.
Ihsan juga menyoroti masalah harga tiket yang mahal dan berdampak pada jumlah penonton. “Setelah dua kali bermain di kandang, terlihat bahwa harga tiket yang mahal mempengaruhi jumlah penonton. Jumlah penonton tidak bertambah dari pertandingan pertama melawan Dewa United, bahkan cenderung berkurang, tidak sampai 5800 penonton. Semoga manajemen dapat mempertimbangkan hal ini untuk pertandingan tanggal 11 September. Situasi penonton di Jawa dan Padang berbeda, dan kami berharap masalah harga tiket ini bisa dipertimbangkan, terutama karena sebagian besar suporter adalah pelajar.”
Agung, Humas dan Infokom The Kmer’s Mania, juga menyampaikan keluh kesahnya mengenai kenaikan harga tiket yang sulit dijangkau oleh suporter dari kalangan pelajar. “Tribun utara, khususnya, menjadi kurang maksimal dalam memberikan dukungan, yang mungkin berdampak pada semangat tim. Ini perlu dipertimbangkan oleh manajemen dan official liga.”
Bapak Yoga dan Ibu Tina, masyarakat pecinta Semen Padang FC yang berada di tribun utara, turut mengeluhkan hal serupa. “Kenaikan harga tiket membuat penonton sepi dan mengurangi euforia yang dirasakan,” ujar mereka.
Semoga manajemen Semen Padang FC dapat mengambil langkah-langkah konkret terkait masalah harga tiket ini, agar penonton dapat kembali memadati stadion, terutama pada pertandingan mendatang di bulan September.














