PASAMAN, RELASI PUBLIK – Pemerintah Kabupaten Pasaman di Provinsi Sumatra Bharat (Sumbar) melakukan terobosan dengan melaunching beras lokal dengan nama Bareh Equator Pasaman. Launching ini digelar dengan seluruh ASN bertempat di halaman kantor Bupati Pasaman di Lubuk Sikaping, Senin (11/8/2025).
Launching ini merupakan upaya percepatan perwujudan program unggulan 100 hari kerja Bupati Pasaman Welly Suhery dan Wakil Bupati Pasaman Parulian Dalimunthe.
Kegiatan lounching brand lokal Pasaman ini dihadiri sejumlah pihak, turut hadir Wakil Bupati Pasaman Parulian Dalimunthe, Ketua DPRD Pasaman Nelfri Affandi, Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Pasaman Sobeng Suradal, dan unsur Forkopimda lainnya.
Selain itu turut hadir Kepala Dinas Pangan Provinsi Sumatera Barat, Pimpinan Bulog Wilayah Sumatera Barat dan Pimpinan Bulog Cabang Bukittinggi dan rombongan, Pj Sekda Pasaman, Staf ahli, Asisten, Kepala OPD dilingkungan Pemerintah Kabupaten Pasaman.
Turut hadir juga Ketua TP PKK Pasaman Ny Lusi Welly Suhery, Ketua GOW Pasaman, Ketua DWP Kabupaten Pasaman, Kabag dilingkungan Setda Kabupaten Pasaman, Camat se-Kabupaten Pasaman, Wali nagari, Direktur Bumnag, Ketua Koperasi KPN/KP-RI Pasaman dan Ketua Koperasi Desa Merah Putih dan ribuan ASN serta non ASN dilingkungan Pemerintah Kabupaten Pasaman.
Bupati Pasaman Welly Suhery dalam kesempatan tersebut menyampaikan, bahwa launching Bareh Equator Pasaman ini merupakan bagian dari percepatan program unggulan 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Pasaman.
Dijelaskan Welly Suhery, bahwa kegiatan lounching merupakan salah satu Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia dengan memantapkan sistem pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa salah satunya melalui swasembada pangan dan Kabupaten Pasaman sudah mewujudkan hal tersebut.
Welly Suhery juga mengatakan, Kelebihan beras swasembada Pasaman ini sudah ditindaklanjuti pimpinan Bulog Wilayah Sumatera Barat melalui Pinca Bulog Bukittinggi yang sampai saat ini sudah menyerap beras Pasaman sebanyak 930 ton dan gabah sebanyak 600 ton dari petani Pasaman sehingga diharapkan dapat meningkatkan pendapatan petani.
“Hari ini merupakan hari bersejarah bagi Kabupaten Pasaman bahwa momentum kebangkitan beras Pasaman sudah kita canangkan yang kita beri nama Bareh Equator Pasaman. Nama ini sengaja kita pilih sebagai icon sehingga memudahkan orang untuk mengingat bahwa equator itu ada di Pasaman,” jelas Welly Suhery, dilansir pilarbangsanews.id.
Bareh Equator Pasaman merupakan beras asli yang dihasilkan oleh petani Pasaman dan diproduksi oleh heler di Pasaman dengan beberapa varietas seperti Benang Pulau, Sokan dan IR64.
Satu-satunya heler yang mampu berproduksi diatas 20 ton perhari dengan kwalitas terbaik di Sumatera Barat hanya ada di Kabupaten Pasaman yakni berlokasi di Nagari Languang Kecamatan Rao Utara.
Diharapkan Welly Suhery kepada seluruh jajaran ASN yang hadir, agar membeli produk asli Pasaman ini yaitu Bareh Equator Pasaman. “Saya minta kepada ASN dan non ASN dapat memesannya melalui koperasi-koperasi KPN/KP-RI yang ada. Sedangkan untuk Perangkat Nagari dan masyarakat dapat di beli melalui Bumnag dan Kopdes Merah Putih yang ada di Nagari masing-masing,” ujar Welly Suhery.
Welly Suhery mengajak, kiranya Kopdes Merah Putih dan Bumnag dapat berperan aktif ikut memasarkan Beras Equator Pasaman ini. Dengan membeli Bareh Equator Pasaman berarti telah turut membela dan menjadikan Pasaman sebagai salah satu daerah lumbung pangan di Provinsi Sumatera Barat.
Dengan dukungan tersebut Bupati yakin akan dapat mempercepat terwujudnya visi pemerintah Kabupaten Pasaman yaitu terwujudnya “Pasaman Bangkit Yang Berkarakter, Maju dan Berkelanjutan”.
Dalam kesempatan itu juga dilakukan penandatanganan MoU antara Bulog Bukittinggi dengan Koperasi Desa Merah Putih/KP-RI sejumlah lainnya. Dilanjutkan dengan peninjauan Bazar ketahanan pangan yang dilaksanakan oleh Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Pasaman beserta Bulog Cabang Bukittinggi dimana salah satu produk bazarnya adalah Bareh Equator Pasaman. (spa)
