PESISIR SELATAN — Seorang remaja berusia 18 tahun bernama Berri Lian Saputra ditemukan meninggal dunia dalam kondisi mengenaskan di dalam saluran air ladang warga (bandar), di Kampung Kepala Bandar, Nagari Kudo-Kudo Inderapura, Kecamatan Pancung Soal, Kabupaten Pesisir Selatan, pada Jumat (1/8/2025) sekitar pukul 18.00 WIB.
Korban yang diketahui merupakan eks pelajar itu ditemukan tak bernyawa sekitar 300 meter dari rumahnya di Kampung Hilalang, Nagari Inderapura.
Kapolsek Pancung Soal, IPTU Hendra, SH, MH, mengonfirmasi adanya penemuan mayat tersebut. Pihaknya langsung turun ke lokasi begitu menerima laporan dari masyarakat.
“Anggota piket SPKT bersama Kanit Intelkam, Kanit Reskrim, dan personel lainnya segera mendatangi TKP, mencatat keterangan para saksi, serta membawa korban ke Puskesmas Pancung Soal untuk pemeriksaan awal (visum luar),” jelas Kapolsek dalam keterangannya, Senin malam.
Awal Penemuan
Kejadian bermula ketika Eki, saudara sepupu korban, mendatangi rumah kepala kampung pada pukul 16.30 WIB. Ia menyampaikan informasi dari seorang “orang pintar” bahwa korban masih berada di sekitar Kampung Hilalang. Informasi itu kemudian ditindaklanjuti oleh kepala kampung dengan membagi warga menjadi dua tim pencari — sebagian menyisir wilayah Hilalang dan sebagian lagi menuju Kapalo Bandar.
Sekitar pukul 18.00 WIB, seorang warga bernama Junaidi alias Junai (35), yang ikut dalam pencarian, menemukan jasad korban di dalam bandar (selokan) air. Ia kemudian memanggil warga lainnya hingga lokasi kejadian dipenuhi masyarakat yang datang melihat kondisi korban.
Diduga Korban Penganiayaan
Meski belum ditemukan barang bukti maupun pelaku, polisi menduga kuat korban meninggal akibat tindak kekerasan.
“Saat ini belum ada tersangka maupun barang bukti yang diamankan. Namun ada dugaan korban mengalami kekerasan yang menyebabkan hilangnya nyawa,” ungkap IPTU Hendra.
Rencananya, jenazah korban akan dibawa ke RS Bhayangkara untuk proses autopsi lebih lanjut guna mengungkap penyebab pasti kematian.
Tiga saksi telah dimintai keterangan, yakni Junaidi (35), serta dua pelajar: Razaq (14) dan Dafa (11), ketiganya warga Kampung Hilalang.
Pihak kepolisian masih terus menyelidiki kasus ini dan mengimbau masyarakat untuk tetap tenang serta tidak menyebarkan spekulasi yang belum terbukti.
“Perkembangan lebih lanjut akan segera kami sampaikan,” pungkas Kapolsek. (Ril/Anto)














