SUMBAR, RELASI PUBLIK – Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Barat (Sekdaprov Sumbar), Arry Yuswandi, menekankan pentingnya peran istri Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam mendukung pembangunan daerah. Hal itu disampaikannya saat menghadiri serah terima jabatan (sertijab) Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Provinsi Sumbar, yang digelar di Ruang Pola Kantor Gubernur, Selasa (1/7/2025).
Dalam acara tersebut, Ny. Arymbi Arry Yuswandi resmi menggantikan Ny. Ida Yozarwardi sebagai Ketua DWP Sumbar. Sertijab ini menandai kepemimpinan baru dalam organisasi istri ASN tersebut, yang memiliki peran signifikan dalam mendukung program-program strategis pemerintahan.
“Selamat kepada Ibu Arymbi, semoga amanah ini bisa dijalankan dengan baik. Dan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada Ibu Ida atas dedikasi yang telah diberikan selama ini,” ujar Arry yang juga bertindak sebagai Penasehat DWP Sumbar.
Arry menegaskan bahwa DWP bukan hanya organisasi pendamping, tetapi wadah strategis yang dapat menggerakkan kegiatan sosial, pendidikan, pemberdayaan perempuan, serta memperkuat ketahanan keluarga ASN.
“Ibu-ibu harus menjadi penyejuk di rumah. Itu akan berdampak pada kualitas kerja suami sebagai ASN. Ini bukan peran kecil, tapi sangat strategis,” katanya.
Lebih lanjut, ia mengingatkan pentingnya penampilan dan etika sosial bagi istri ASN. Penampilan yang rapi dan sikap bersahaja mencerminkan integritas ASN dan memperkuat kepercayaan publik.
Tak hanya itu, Arry mendorong DWP agar terus bertransformasi menjadi organisasi yang mandiri, adaptif, dan kolaboratif, dengan nilai-nilai ASN BerAKHLAK sebagai landasan.
“Perempuan hebat itu multitasking. Mental harus kuat dulu sebelum bisa menjadi support system bagi keluarga,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua DWP Sumbar yang baru, Ny. Arymbi Arry Yuswandi, menyampaikan bahwa pengukuhan kepengurusan dilakukan melalui Keputusan Ketua Umum DWP Nomor 251 Tahun 2025, dan pelantikannya dilaksanakan serentak oleh DWP Pusat pada 15 Mei 2025.
Struktur kepengurusan DWP Sumbar saat ini terdiri dari 33 orang, yang terbagi ke dalam beberapa bidang, seperti pendidikan, ekonomi, sosial, dan budaya. Unsur pelaksana berasal dari OPD Pemprov, instansi vertikal, hingga perguruan tinggi negeri berbadan hukum (PTNBH).
Meskipun menghadapi tantangan anggaran yang cukup signifikan—mengalami penurunan hingga 50 persen—Arymbi tetap optimistis bahwa DWP Sumbar mampu menjalankan program-program prioritasnya.
“Kami mohon dukungan dari Penasehat DWP dan seluruh OPD agar DWP bisa terus berkembang dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat,” tutupnya.
(adpsb/cen)
