Sumenep, Dugaan adanya “titipan” dalam penentuan atlet cabang olahraga bulutangkis untuk ajang Porprov Jawa Timur kembali mencuat di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.
Anehnya, Proses seleksi yang dilakukan oleh panitia dinilai tidak transparan sehingga memicu keresahan di kalangan pelatih dan pencinta olahraga bulutangkis, khususunya di kepulauan.
Terkait hal itu, Samsul Jamali, S.Pd, selaku pelatih bulutangkis dari kepulauan kangean kecamatan Arjasa, dengan tegas menyatakan bahwa, Ia merasa dirugikan serta kecewa dengan tidak dipanggilnya Noval saputra, atlet binaannya yang menyandang gelar juara satu pada tingkat kabupaten. oleh karena itu, Ia menilai ada kejanggalan serius ketika atlet yang prestasinya di bawah Noval telah dikirim ke ajang Porprov.
“ Kalau sudah seperti ini, kita patut bertanya, apakah benar atlet yang dikirim itu hasil seleksi atau ada unsur ‘titipan’? Sebab, Kami tidak pernah melihat proses seleksi yang terbuka, tidak ada undangan, tidak ada informasi jelas. Tiba-tiba sudah ada nama-nama yang dikirim,”Ungkapnya dengan nada kecewa. Senin (10/6).
Menurutnya, Mengenai lemahnya koordinasi dan komunikasi dari pihak penyelenggara kepada klub-klub bulutangkis di wilayah kecamatan, membuktikan jika sistem yang dilakukan oleh tim penyeleksi justru menumbuhkan kecurigaan yang bisa menghancurkan semangat para atlet kepulauan dan pembinaan jangka panjang.
“Kami ini melatih dengan hati, dari kampung-kampung, dengan fasilitas minim. Tapi ketika ada atlet berprestasi, justru mereka anak tirikan. apakah karena kami orang pulau sehingga dilewati begitu saja tanpa penjelasan. Kalau begini terus menerus, bagaimana kami bisa percaya pada sistem olahraga daerah,” Tegasnya
Hingga kini, belum ada klarifikasi resmi dari pihak PBSI Sumenep maupun Disbudporapar terkait polemik ini. Masyarakat berharap ada audit dan transparansi dalam proses pemilihan atlet agar ke depan kejadian serupa tidak kembali terulang.
( Noung daeng )














