Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example 728x250
BERITA UTAMADAERAHTERBARU

Madrianto: Optimalisasi Lahan Pertanian, Pemkab Pessel Libatkan Petani Milenial

80
×

Madrianto: Optimalisasi Lahan Pertanian, Pemkab Pessel Libatkan Petani Milenial

Sebarkan artikel ini
Foto Kepala Dinas Pertanian Pessel, Madrianto, saat menyampaikan arahan (Dok Dinas Pertanian)

PAINAN, RELASI PUBLIK–Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pesisir Selatan (Pessel) melalui Dinas Pertanian, terus melakukan optimalisasi lahan pertanian.

Tujuannya adalah agar ketahanan pangan masyarakat benar-benar tercapai secara maksimal di daerah itu.

Salah satu upaya yang akan dilakukan saat ini agar bisa tercapai maksimal adalah dengan melibatkan petani milenial yang tergabung dalam kelompok brigade pangan.

Demikian disampaikan Kepala Dinas Pertanian Pessel, Madrianto, Rabu (7/5) di sela-sela pencanangan Plakat Turun ke Sawah musim tanam April-September 2025/2026 di Hotel Saga Murni, Kecamatan IV Jurai.

Dijelaskannya bahwa saat ini pihaknya memang tengah mempersiapkan 54 kelompok brigade pangan yang akan mengelola lahan pertanian sebanyak 10.800 hektar di daerah itu.

“Masing-masing kelompok yang terdiri dari kalangan petani milenial ini, akan menggarap lahan pertanian seluas 200 hektar. Kisaran umur anggota brigade pangan ini adalah 17 hingga 39 tahun,” katanya.

Disampaikan Madrianto bahwa setiap brigade akan di support dengan alat mesin pertanian (alsintan) dan sarana produksi pertanian lainnya secara lengkap satu paket. Seperti hand traktor, pupuk, obat-obatan, hingga combine harvester untuk memanen padi.

“Jika dihitung masing-masing brigade pangan ini akan mendapatkan kucuran anggaran sekitar Rp 2,8 miliar,” ungkapnya.

Lebih jauh dijelaskan bahwa pihaknya saat ini tengah melakukan proses pembuatan SID, ditargetkan akhir juli 2025 ini sudah terkontrak. Baik pelaksanaan kegiatan teknis di lapangan, maupun pembentukan brigade di masing-masing wilayah.

“Ini salah satu langkah nyata untuk memastikan lahan pertanian tetap bisa produktif,” jelasnya.

Ditambahkan lagi bahwa pihaknya juga akan merekonstruksi sawah pasca bencana, serta juga terhadap sawah yang tidak produktif karena tidak tergarap.

“Rekonstruksi sawah yang tidak produktif ini akan kita usulkan ke Kementerian melalui APBN,” tutupnya. (Niks)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *