PAINAN, RELASI PUBLIK–Potensi besar yang dimiliki Pantai Sungai Bungin, Nagari Koto Nan Duo IV Koto Hilie, Kecamatan Batang Kapas, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) untuk pengembangan budidaya lobster dan ikan kerapu mendapat perhatian Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah.
Hal itu terungkap saat melakukan kunjungan ke nagari itu, Selasa (6/5) bersama Bupati Pessel, Hendrajoni, dengan juga didampingi Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sumbar, Reti Wafda, Kepala Dinas Perikanan dan Pangan Pessel, Firdaus, Kadis Kominfo Pessel, Wendi, beserta pejabat eselon II dan III lainnya di jajaran Pemprov Sumbar dan Pemkab Pessel.
Gubernur Sumbar, Mahyeldi, dalam kesempatan itu menyampaikan bahwa pihaknya memang serius dalam melakukan pengembangan perikanan budidaya.
“Sebab selain andalan masyarakat, potensi budidaya ikan melalui kerambah jaring apung ini, sangat besar di Sumbar, termasuk juga di Pesisir Selatan. Salah satu dukungan itu adalah melalui penyaluran bantuan benih baby lobster tujuh bulan lalu di Pantai Sungai Bungin ini,” katanya.
Disampaikannya bahwa untuk jenis udang, lobster dan ikan kerapu, Sumbar merupakan yang terbaik.
“Karena terbaik, sehingga dilakukan pembuktian melalui budidaya lobster dan kerapu sebagaimana kunjungan yang kita lakukan saat ini,” ujarnya.
Lebih jauh dijelaskan bahwa kedepan pihaknya akan membentuk kelompok-kelompok budidaya di daerah itu.
“Termasuk juga pelatihan-pelatihan, supaya masyarakat budidaya ikan kerapu dan lobster terampil dalam mengelola kerambah. Terutama keterampilan menyelam, sebab kedalaman kerambah ini mencapai 12 meter, jadi perlu keahlian khusus,” jelasnya.
Ditambahkannya bahwa pelatihan itu penting dilakukan agar tidak terjadi kegagalan dalam melakukan budidaya.
“Sebab usaha budidaya kerambah ini memang bisa kita prediksi hasilnya. Jika hasil panen seperti ikan kerapu bisa mencapai 10 hingga 15 ton, maka kapal pedagang dari luar bisa di datangkan ke Pessel. Sedangkan lobster harga jualnya bisa mencapai Rp 1,5 juta per ekor, dari itu jaga dan peliharalah secara baik kerambah nya agar harapan itu bisa tercapai,” pintanya.
Bupati Pessel, Hendrajoni, dalam kesempatan itu menyampaikan terimakasih kepada gubernur Sumbar yang sudah meluangkan waktu melihat petani budidaya kerambah jaring apung di daerah itu.
“Bahkan sebelumnya gubernur juga telah menyalurkan bantuan baby lobster bagi masyarakat petani kerambah di nagari itu sebanyak 700 ekor,” ujarnya.
Hendrajoni mengakui bahwa potensi pengembangan lobster saat ini memang sangat bagus secara ekonomi. Sebab dengan harga satu ekor bibit kecil Rp 16 ribu saat ini, harga jual maksimalnya setelah panen bisa mencapai Rp 1,5 juta per ekor.
“Karena menguntungkan secara ekonomi dan juga didorong oleh potensi yang besar, sehingga kedepan kita akan melakukan dorongan kepada masyarakat nelayan untuk membudidayakan lobster dan ikan kerapu melalui kerambah jaring apung ini,” ungkapnya. (Niks)














