PAINAN, RELASIPUBLIK – Kepolisian Resor Pesisir Selatan bakal mengerahkan sedikitnya 150 personel yang nantinya akan ditempatkan disejumlah obyek vital, pusat keramaian masyarakat maupun di Mako Polres setempat.
Kapolres Pessel AKBP Fery Herlambang menyebutkan, hal itu guna meningkatkan suasana kondusif diwilayah hukumnya, pasca teror bom disejumlah wilayah.
“Benar, personel akan kita sebar disejumlah tempat keramaian, termasuk Masjid dan Musalah. Termasuk di Mako Polres juga,” tegasnya di Painan, Rabu (16/05/2018).
Ia mengatakan, dalam dua pekan terakhir telah terjadi sejumlah aksi terorisme dibeberapa wilayah di Indonesia. Aksi tersebut diawali dengan adanya insiden di Markas Komando (Mako) Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat. Kemudian disusul dengan aksi teror bom pada sejumlah gereja di Sidoarjo, Jawa Timur.
“Tak hanya itu, aksi ini kembali terjadi pada Rabu 16 Mei 2018, sekitar pukul 09.00 WIB yang mana terduga teroris menyerang Markas Kepolisian Daerah (Mapolda) Riau,” sebutnya.
Dalam sejumlah aksi yang belum diketahui dalangnya tersebut, telah menewaskan sedikitnya puluhan warga sipil termasuk anggota Kepolisian. Terkait kondisi itu, pihaknya menghimbau kepada seluruh masyarakat, khususnya warga Pesisir Selatan agar tetap tenang dan waspada.
“Tetap lakukan aktifitas seperti biasa. Jangan lengah dan tingkatkan kewaspadaan. Jika ada hal-hal yang mencurigakan sekecil apapun, silahkan sampaikan kepada pihak kita,” harapnya saat itu.
Seperti yang dilansir, Harianhaluan.com Pekanbaru, Aksi teror kini merambah ke Provinsi Riau. Kali ini terduga teroris menyerang Mapolda Riau, Jalan Sudirman, Pekanbaru, Rabu (16/5) sekitar pukul 9.00 WIB. Dua orang terduga teroris tewas ditembak polisi, dan dua orang jurnalis menjadi korban.
Terduga teroris yang diduga lima orang menabrakkan mobil minibus yang dibawanya ke sejumlah petugas yang berjaga.
Kapolda Riau, Irjen Pol Nanda saat diwawancara Tv One mengatakan, satu anggota polisi tewas setelah ditabrak mobil yang dibawa terduga teroris. Sementara tiga orang terduga tewas setelah ditembak polisi.
“Satu anggota kami tewas, setelah ditabrak pelaku, lalu ada beberapa yang luka-luka, salah satunya jurnalis Tv One. Dari mereka (terduga) tiga orang tewas ditembak, mereka membawa senjata tajam,”ujar Nandang.
Dikatakannya, dari pantauan Closed CircuitTelevision (CCTV) diperkirakan ada sekitar 5 dan enam orang pelaku penyerangan.
“Sekitar 5 dan 6 orang, saat ini kami bekerja sama dengan densus 88, melakukan pengejaran. Empat orang ini menyerang dengan pedang (katana). Lalu mobil mereka keluar dan ditinggalkan, pelakunya lari. Ini yang masih dikejar,” paparnya. (h/kis)