PAINAN, RELASIPUBLIK – Seiring pelaksanaan Ops Patuh 2018 yang dilaksanakan dari tanggal 26 April sampai 9 Mei 2018. Satlantas Polres Pessel semangkin gencar melakukan sosialisasi sebagai upaya menekan angka kecelakaan. Tak hanya pada kalangan pelajar, kegiatan tersebut juga menggandeng semua pihak, termasuk Ninik Mamak, tokoh masyarakat, Bundo Kanduang, dan Forum Kabupaten Sehat (FKS) di Kecamatan Basa Ampek Balai Tapan.
“Salah satu yang menjadi pembahasan krusial saat itu adalah, banyaknya pelajar membawa kendaraan ke sekolah dikarenakan tidak adanya transportasi umum ke sekolah mereka,” sebut Kanit Dikyasa Polres Pessel, Bripka Ricky Mustika kepada wartawan, Minggu (29/4).
Ia mengatakan, membangun kesadaran masyarakat tentang tertib berlalu lintas, sangat perlu terobosan dan tindakan untuk memberikan pemahaman betapa pentingnya arti keselamatan jiwa bagi pengendara itu sendiri.
“Meski operasi patuh 2018 mengedepankan upaya preemtif dan preventif sebagai upaya pencegahan, namun bagi mereka yang melanggar secara kasat mata tetap akan kami tindak sesuai undang-undang lalu lintas,” tegasnya.
Ia menyebutkan, sosialisasi merupakan upaya untuk memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat (harkamtibmas). Mengingat masih tingginya angka kecelakaan lalu lintas yang melibatkan sejumlah pelajar di Pessel.
“Materi yang kita sampaikan adalah mengenai data kecelakaan lalu lintas di Pessel dan memberikan analisa faktor-faktor penyebab kecelakaan. Kemudian Penyebab sering terjadinya kecelakaan diantaranya adalah faktor manusianya,” ungkapnya lagi.
Menurutnya, kecelakaan sering terjadi akibat kesalahan yang dibuat oleh pengendara maupun pengemudi itu sendiri. Sebab, mereka seringkali mengabaikan rambu-rambu keselamatan.
“Nah, disitulah sering terjadi kecelakaan lalu lintas. Kedepan hal ini harus menjadi perhatian kita bersama, termasuk para orangtua,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMA 1 Basa Ampek Balai
Syahudin, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Satlantas Polres Pessel yang sudah berkenan menyelenggarakan sosialisasi keamanan dan keselamatan berlalu lintas di sekolahnya.
“Hal ini tentu sangat membantu menjaga dan melindungi para siswa/siswi kami saat berkendara. Semoga mereka lebih mengerti tentang berlalu lintas di jalan raya dan lebih patuh kepada aturan sehingga mampu menekan angka kecelakaan di Pessel,” sebutnya. (h/kis)