Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
BeritaBERITA UTAMADAERAHTERBARU

Tak Didanai Pengprov, Atlet Arung Jeram Sumbar Dibantu Epyardi

157
×

Tak Didanai Pengprov, Atlet Arung Jeram Sumbar Dibantu Epyardi

Sebarkan artikel ini

PADANG, RELASI PUBLIK – Dua belas atlet dan dua pelatih cabang olahraga arung jeram Sumatera Barat (Sumbar) mengadukan nasib mereka kepada bakal calon Gubernur Sumbar, Epyardi Asda. Mereka mengeluhkan ketidaktersediaan dana dari Pengurus Provinsi (Pengprov) Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) Sumbar untuk latihan persiapan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024.

Kepala Pelatih Cabor Arung Jeram Sumbar, Tius, mengungkapkan bahwa atlet-arung jeram harus melakukan latihan mandiri tanpa dukungan dari Pengprov FAJI. Mereka terpaksa menggunakan dana pinjaman untuk melaksanakan latihan.

“Latihan yang kami lakukan belum mencukupi target Training Camp (TC) yang telah kami rencanakan. Atlet sudah mengikuti TC dari Maret hingga April, dan akan melanjutkan TC pada tanggal 25 Agustus hingga 30 Agustus,” ujar Tius saat bertemu Epyardi di Padang pada Rabu (21/8/2024).

Menurut Tius, berdasarkan informasi yang ia dengar dari KONI Sumbar, Pengprov FAJI Sumbar seharusnya menanggung biaya untuk atlet. Namun, hingga kini, Pengprov belum mengalokasikan dana yang diperlukan.

“Bukan hanya alat kompetisi, bahkan untuk kebutuhan makanan pun tidak pernah disuplai oleh Pengprov,” tambah Tius.

Tius menyebutkan bahwa dua belas atlet arung jeram Sumbar berhasil lolos ke PON 2024 setelah meraih lima medali emas dalam Kejuaraan Nasional Pra-PON, yang menunjukkan potensi besar mereka untuk mengharumkan nama Sumatera Barat di tingkat nasional. Tanpa dukungan yang memadai, mereka khawatir pencapaian tersebut akan terhambat.

“Kami akan berangkat mengikuti PON pada 9 September nanti. Kami sangat berharap doa dan dukungan dari Pak Epyardi,” katanya.

Menanggapi hal tersebut, Epyardi Asda menegaskan komitmennya untuk mendukung kegiatan olahraga, yang diatur oleh undang-undang. Ia menggarisbawahi bahwa pemerintah daerah (pemda) memiliki kewajiban untuk memberdayakan dan mendukung kegiatan olahraga di masyarakat.

“Pemda wajib menganggarkan dana untuk kegiatan olahraga dan kebutuhan atlet. Sangat disayangkan jika ada pemda yang tidak mengalokasikan dana untuk hal tersebut,” ujar Epyardi, yang juga Bupati Solok.

Epyardi menambahkan bahwa pemda tidak hanya bertanggung jawab untuk membiayai latihan, menyediakan fasilitas, dan biaya keberangkatan atlet, tetapi juga memberikan bonus kepada atlet yang meraih medali. Ia berjanji akan memastikan hal ini dilaksanakan jika terpilih menjadi gubernur.

Dalam kesempatan tersebut, Epyardi memberikan uang santunan kepada atlet arung jeram Sumbar sebagai dukungan untuk penyemangat latihan. Menjelang keberangkatan mereka untuk mengikuti PON pada September mendatang, Epyardi juga berkomitmen untuk membantu mereka dalam proses keberangkatan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *