PADANG, RELASI PUBLIK – Bakal calon Gubernur Sumbar, Epyardi Asda, memilih Ekos Albar sebagai wakilnya untuk maju pada Pilgub Sumbar 2024. Pengamat politik menilai Ekos sebagai tokoh yang tepat sebagai wakil Epyardi.
Pengamat politik dari Universitas Andalas, Aidinil Zetra, mengatakan bahwa Ekos merupakan pilihan tepat dari segi figur sebagai calon wakil gubernur mendampingi Epyardi. Ia mengatakan bahwa Ekos berpengalaman memimpin daerah sebagai Wakil Wali Kota Padang. Karena itu, katanya, Ekos sudah tahu peta permasalahan di ibu kota Sumbar, kota yang penduduknya padat dan permasalahannya rumit daripada daerah lain.
“Dari daerah asal, daerah asal Ekos merupakan poin untuk mendapatkan dukungan politik dari pemilih yang bersifat sosiologis. Secara sosiologis, pemilih tradisional memilih berdasarkan kesamaan daerah asal. Tim Ekos tinggal memanfaatkan potensi kesamaan daerah itu. Hal itu akan mempengaruhi elektabilitasnya,” ujar Aidinal, Rabu (21/8/2024).
Sebagai informasi, Ekos lahir di Batusangkar, Tanah Datar. Ayahnya Albar Manaf, berasal dari Parambahan, Kecamatan Lima Kaum, Tanah Datar. Ibunya, Nurhaida Hanum, berasal dari Balai Gurah, Kecamatan Ampek Angkek, Agam. Ekos bersekolah dan besar di Payakumbuh dan Limapuluh Kota. Pada 2010 ia jadi calon Bupati Limapuluh Kota. Pada 2019 ia jadi caleg DPR RI pada Pileg 2019.
Menurut Aidinil, calon wakil kepala daerah bisa menyumbangkan elektabilitas asalkan bekerja untuk memenangkan pasangannya. Karena itu, menurutnya, Ekos dapat meningkatkan elektabilitasnya jika bekerja keras untuk menyosialisasikan dirinya sebagai calon wakil gubernur di daerah-daerah yang bersentuhan dengan dirinya.
Mengenai peluang menang Epyardi Asda-Ekos Albar melawan Mahyeldi-Vasko, Aidinil mengatakan bahwa Epyardi-Ekos punya peluang untuk menang asalkan bisa menggerakkan mesin politik mereka untuk mengejar elektabilitas dan popularitas Mahyeldi-Vasko. Menurutnya, berdasarkan hasil survei, wajar elektabilitas Mahyeldi tinggi karena merupakan petahana. Meski begitu, dalam politik tidak ada yang tidak mungkin dan Epyardi-Ekos bisa menang jika mesin politik mereka bekerja maksimal untuk meningkatkan elektabilitas.
Koordinator Lembaga Survei Indonesia Wilayah Sumbar, Riau, Jambi, Edi Indrizal, mengatakan bahwa pilihan Epyardi menjadikan Ekos menarik dari komposisi berpasangan menarik karena ada variasi daerah asal. Ekos dianggap mewakili Sumbar 2 jika merujuk pembagian daerah pemilihan berdasarkan pileg. Ekos bersekolah dan besar di Payakumbuh; ibunya orang Agam.
“Latar belakang Ekos secara primordial menarik karena berhubungan dengan beberapa daerah, lintas kabupaten dan kota. Ia lahir di Tanah Datar. Ayahnya juga orang Tanah Datar. Ia pernah jadi calon Bupati Limapuluh Kota; pernah jadi caleg DPR dari dapil 2. Terakhir ia jadi wakil Wali Kota Padang,” tuturnya.
Dosen Ilmu Politik Unand itu mengatakan bahwa faktor primordial memang tidak menjamin bisa mendongkrak popularitas dan elektabilitas Ekos. Akan tetapi, hal itu dapat jadi jalan untuk mendongkrak popularitas Ekos.
Selain itu, Edi Indrizal menilai figur Ekos secara profesional juga menarik. Ia mengatakan bahwa Ekos merupakan tokoh perantau muda Sumbar yang berhasil. Ia melihat Ekos punya jaringan bagus di nasional, baik di lingkungan pengusaha dan politisi.
“Ekos punya kekuatan sebagai tokoh pejabat publik berlatar pengusaha dan politisi,” ucapnya.
Ia menambahkan bahwa Ekos melengkapi sosok Epyardi. Ia mengatakan bahwa Ekos dikenal sebagai sosok yang ramah, rendah hati, mudah bergaul dengan siapa saja, sementara Epyardi dikenal sebagai sosok yang keras dan tegas.