SAWAHLUNTO, RELASIPUBLIK – Maraknya berita dan informasi yang menyesatkan di tengah- tengah masyarakat kini sudah tak terbendung lagi, tidak hanya di Kota- Kota besar, di daerah pelosok berita yang menyesatkan atau yang lebih dikenal dengan Hoax tersebut sudah merusak sendi- sendi kehidupan berbangsa dan bernegara.
Tidak mengherankan jika Pemerintah pusat berkali- kali mmenghimbau kepada masyarakat untuk tidak mempercayai informasi yang belum tentu dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. Aparat penegak hukum pun diminta untuk cepat tanggap dalam menyikapi berbagai laporan dari masyarakat, terkait adanya berita-berita Hoax yang masuk melalui media sosial.
Tidak berlebihan kiranya kalau Pemerintah Pusat membentuk suatu lembaga yang dapat mengontrol dan mengawasi setiap informasi yang berkembang di media sosial saat ini, seperti dengan membentuk Lembaga Badan Sayber dan Sandi Negara (BSSN) untuk mengantisipasi hal yang demikian.
Disamping itu peran aktif dari Lembaga penegak hukum, seperti Kepolisian pun sangat diharapkan, seperti yang sudah di intruksikan oleh Presiden RI Joko Widodo kepada Kapolri untuk dapat mengusut dan menindak tegas para pelaku penyebar Hoax di tengah masyarakat.
Sudah barang tentu aparat kepolisian merespon intruksi presiden tersebut, demi menjaga situsi yang kondusif di tengah- tengah masyarakat, seperti yang dilakukan oleh kepolisian resort Sawahlunto . Dengan menggandeng berbagai instansi terkait, Polres Kota Sawahlunto menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak membuat dan mempercayai berita- berita Hoax, ujaran kebencian yang berbau SARA yang dapat menimbulkan perpecahan di tengah- tengah masyarakat, hal itulah yang disampaikan oleh Kapolres Sawahlunto AKBP Zamrony Wibowo kepada awak media ini diruang kerjanya, Selasa (13/03 ) .
Menurut Zamrony, jajaran kepolisian Polres Sawahlunto terus berupaya merangkul berbagai Instansi, lembaga dan masyarakat yang tergabung dalam berbagai perkumpulan yang ada di wilayah hukum Polres Sawahlunto untuk menolak Hoax, ujaran kebencian yang berbau SARA ( Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan) di Kota Sawahlunto ini, ujarnya.
Untuk saat ini saja, lanjut, Zamroni, sudah ada 64 Instansi dan Lembaga serta perkumpulan masyarakat yang sudah kita rangkul untuk menyatakan sikap tentang hal tersebut, untuk Wilayah Sumatera Barat saja kita masuk dalam peringkat kedua terbesar yang dapat merangkul Instansi, Lembaga, dan perkumpulan masyarakat yang menentang Hoax dan ujaran kebencian tersebut, kata Zamrony
Kedepannya, sebut Perwira yang lama bertugas di Wilayah timur Indonesia ini, kita masih terus berupaya mengajak dan menghimbau kepada masyarakat luas untuk tetap konsisten dalam menentang setiap informasi dan berita Hoax serta ujaran kebencian tersebut, agar masyarakat khususnya di Sawahlunto ini dapat hidup dengan aman, nyaman , damai dan jauh dari perselisian serta perpecahan, pungkas Zamrony. (Jun)
