TANAH DATAR, RELASI PUBLIK — Kepedulian Lembaga Koordinasi Kesejahteraan Sosial (LKKS) Provinsi Sumatera Barat besama Rumah Anak Saleh (RAS) melakukan gerakan nyata saat memberikan bantuan kebutuhan pangan untuk korban banjir lahar dingin (galodo) yang terjadi di Kabupaten Tanah Datar beberapa hari yang lalu.
Ketua LKKS Propindi Sumatera Barat , Hj Harneli Bahar turun langsung ke 3 titik utama lokasi bencana banjir galodo pada hari Senin (20/5-2024) setelah sebelumnya tim survey LKKS turun mencari tahu apa saja yang urgent dibutuhkan oleh para korban.
“Saat tim survey melihat ke lapangan bencana apa saja yang urgent yang dibutuhkan saat ini adalah bahan pangan dapur.
Hari ini tim LKKS Propinsi Sumatera Barat datang membawa sayur mayur, kentang, cabe, bawang, tempe, ikan kering, sarden, minyak goreng, gula kemasan dll.
Semua bantuan itu langsung kita salurkan ke dapur dapur umum dan keluarga korban banjir.” Ucap Ummi Harneli.
Ada tiga titik utama lokasi bencana yang kita salurkan bantuan yakni:
Kanagarian Limo Kaum, Nagari Parambahan dan Nagari Rambatan.
Adapun bantuan tersebut adalah berupa : Minyak goreng 3 karton isi 2 liter x 12 , sarden 3 karton @24 kaleng besar , kentang 10 kg, cabe bulat 10 kg , bawang 5 kg , cabe giling 5 kg , gula pasir 20 kg , ikan asin , ikan teri masing masing 10 kg, tempe besar 10 buah, sayur 20 kg.
Disetiap titik yang dikunjungi oleh Ketua Umum LKKS Propinsi Sumatera Barat bersama pengurus..
Yang langsung didampingi Ketua Umum LKKS Kab. Tanah Datar.
Ummi juga mengunjungi posko induk di Rumah Dinas Bupati Tanah Datar, didampingi juga oleh Ketua LKKS Kab. Tanah Datar, Lise Eka Putra dan bersama-sama menyapa para relawan yang sedang sibuk mempersiapkan masakan yang akan dibagikan pada korban banjir ini.
Disela sela kunjungan, Ummi sempat mengaku melihat banyak keajaiban di sini seperti bayi yang selamat dan sehat walafiat selamat dari banjir ini.
“Masya Aallah bayi yang ummi gendong ini
adalah bayi yang berhasil selamat setelah kejadian banjir berlangsung. Si ayah bayi yang saat kejadian, bertahan sekuat tenaga disebuah pohon pokat dan si ibu yang sambil menggendong anak dengan sebelah tangan dan satu tangannya lagi bertahan memegang suaminya. Dan syukur Alhamdulillah, Allah menyelamatkan mereka.” Ujar Ummi menceritakan.
Selain itu Ummi juga sempat membaca tulisan puisi yang ditulis seorang siswa SD, Rafa, siswa kelas IV SDN 24 Limo Kaum yang menjadi korban dan saat ini masih dalam tahap pencarian. Syair puisi ini, dibacakan oleh Rafa 3 hari sebelum kejadian. Begitu dalam makna puisi “Hutan Pelindung Ku” jika kita renungkan lagi. Begitu pentingnya hutan bagi keberlanjutan makhluk hidup.
“Musibah ini ialah ujian yang Allah berikan kepada kita, agar tetap kita merenungkan ini semua dan kembali kepada-Nya. Maka dari itu, diharapkan kepada masyarakat selalu siaga dengan bencana yang bisa datang kapan saja , serta selalu tabah dan tawakal terhadap Allah SWT atas musibah yg terjadi ,dan masyarakat yg terkena musibah cepat bangun dan bangkit lagi menjalani kehidupan kedepannya.” Harap Ketua LKKS, Ummi Harneli.