Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
BERITA UTAMADAERAHTERBARU

Pelayanan RSUD M.Zein Painan Terus Ditingkatkan, Pasien Gizi Buruk Akan Diberikan Pelayanan Maksimal

930
×

Pelayanan RSUD M.Zein Painan Terus Ditingkatkan, Pasien Gizi Buruk Akan Diberikan Pelayanan Maksimal

Sebarkan artikel ini
Lisda Hendrajoni bersama Project Manager Saleema Foundation Agung Kurniawan dan Dirut RSUD M. Zein Painan Drg Busril, berbincang-bincang terkait penanganan pasien penderita gizi buruk di Pessel. (Okis Mardiansyah)

 

PAINAN, RELASIPUBLIK – Sebagaimana diketahui, Rumah Sakit adalah sebagai salah satu sarana pelayanan kesehatan yang memiliki peran penting dalam upaya percepatan derajat kesehatan manusia. Pemerintah telah berupaya keras untuk meningkatkan mutu dari segi pelayanan, baik yang bersifat promotif, preventif, kuratif dan rehabilitasi.

Upaya tersebut, semakin dituntut oleh masyarakat mengingat adanya perubahan epidemiologik penyakit, perubahan struktur organisasi, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, perubahan sosial ekonomi masyarakat dan pelayanan yang lebih efektif, ramah serta sanggup memenuhi kebutuhan mereka secara maksimal.

Demi menjawab semua kebutuhan masyarakat tersebut, Direktur Utama (Dirut) RSUD M.Zein Painan, Drg Busril mengatakan, secara bertahap pihaknya akan terus berbenah memberikan pelayanan yang bermutu kepada seluruh masyarakat Kabupaten Pesisir Selatan.

“Saat ini, RSUD M.Zein Painan masih tergolong tipe C. Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini mampu naik predikat menjadi tipe B. Sebab, kita lihat dari segi sarana infrastruktur sudah sangat memadai. Selain itu, jumlah dokter dan tenaga perawat mencukupi kebutuhan, baik dari segi kelengkapan alat kesehatan medis dan SDM para medisnya,” jelasnya. Senin (5/2).

Lebih lanjut kata dia, saat ini RSUD M.Zein Painan, sudah memiliki lebih kurang 22 orang tenaga dokter spesialis tetap, ditambah pula dokter ahli yang di datangkan dari Kota Padang (referal). Selain itu, dokter yang tengah menyelesaikan pendidikan tahun 2018 dan 2019 juga siap mengabdi di RSUD M. Zein Painan. Sehingga dapat dikatakan jumlah dokter dan tenaga medis sudah mencukupi kriteria dalam hal pelayanan.

“Meski dalam memberikan pelayanan kami sering mendapat soroton dan kriktikan dari keluarga pasien. Namun, itu hal yang sangat wajar. Atas dasar itulah, pihak kita akan selalu berusaha meningkatkan pelayanan yang baik dan maksimal guna menunjang pelayanan kesehatan yang optimal,” ungkapnya.

Ditambahkannya, terkait penanganan gizi buruk di RSUD M.Zein Painan, pihaknya akan memprioritaskan pelayanan secara maksimal kepada pasien penderita gizi buruk yang nantinya akan ditangani secara langsung oleh tenaga profesional serta perawat yang sudah terlatih.

“Saat ini, pihak kita memiliki dua orang dokter tetap spesialis anak yang khusus menangani masalah pasien gizi buruk. Dalam penanganan ini, kita juga menyediakan ruangan khusus yang cukup repesentatif dan memang tidak bercampur dengan orang dewasa. Lebih kurang 16 orang tenaga gizi, siap menangani dan memantau pasien yang terindikasi gizi buruk,” tutupnya.

Sebelumnya, Lisda Hendrajoni menyebutkan, peringatan hari gizi nasional diharapkan tak sekadar seremonial saja, melainkan sebagai wujud pengingat agar persoalan gizi buruk tersebut dapat ditangani dengan tuntas, khususnya di Kabupaten Pesisir Selatan.

“Kita akui, persoalan gizi buruk merupakan bagian kritik terhadap kita semua. Semoga kedepan kita mampu menyelesaikan persoalan ini bersama dengan Pemkab Pessel,” sebutnya.

Menurut Lisda, saat ini pihaknya bersama Saleema Foundation USA tengah menyelesaikan persoalan gizi buruk di Kabupaten Pesisir Selatan. Pihaknya membagi kasus tersebut menjadi tiga kategori, yakni penderita gizi sangat buruk, gizi buruk dan kurang gizi. Dia menyebutkan, berdasarkan data dari Dinas Sosial Pessel mencatat, bahwa jumlah penderita gizi sangat buruk sebanyak 11 orang, gizi buruk 60 orang dan kurang gizi lebih kurang sekitar 300 orang pula.

“Jadi, penanganan penderita gizi buruk ini tidak hanya fokus kepada pasien dibawah umur lima tahun saja, tapi juga mencakup keluarganya. Dan saat ini, pihak kita bersama tim Dunsanak Mambantu Dunsanak (DMD) juga membantu bedah rumah bagi keluarga penderita gizi buruk tersebut. Sebagian ada yang sudah selesai dikerjakan dan sebagian lagi masih dalam proses pengerjaan,” jelasnya.

Untuk itu, pihaknya menghimbau kepada seluruh pihak terkait, termasuk pemerintah terendah seperti Walinagari, agar selalu melaporkan setiap persoalan atau kejadian yang terjadi ditengah-tengah masyarakat untuk segera ditangani secara bersama-sama, termasuk pasung, RTLH, dan gizi buruk.

“Sebagian ada yang sudah kita survei termasuk melihat kondisi rumah dan keluarga penderita gizi buruk di Kecamatan Batang Kapas. Dan saat ini rumah tersebut sedang proses pembedahan,” ungkapnya. (Rel/Ks)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *