Relasipublik.com PAINAN – Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) sejak dua pekan terakhir ini , mengakibatkan pemukiman warga yang ada di sekitaran pinggiran pantai Nagari Muara Kandis Punggasan, Kecamatan Linggo Sari Baganti, Kabupaten Pesisir Selatan porak poranda diterjang gelombang pasang .
Kejadian yang sama terjadi sejak tahun 2010 lalu hingga sekarang belum ada hentinya demikian ungkap Helkamsi Walinagari Muara Kandis Punggasan kepada relasipublik.com, Selasa (05/12) saat berada di lokasi kejadian .
Penyebab terjadinya bencana dikarenakan tersumbatnya pintu muara yang lama,dan terbuka pintu muara baru oleh arus air sungai yang mengarah keperkampungan masyarakat Nagari Muara Kandis Punggasan.
Sampai sekarang, rumah masyarakat yang sudah hancur itu sekitar 22 unit . 7 unit rumah di bantu oleh PMPB pusat , 10 unit rumah telah dibantu oleh Baznas Kabupaten .
Untuk kerusakan yang baru terjadi sebanyak  5 unit rumah lagi, ini akan dibuatkan proposalnya untuk dilaporkan kepada Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, agar mereka mendapatkan bantuan untuk membangun rumahnya kembali .
Selain merusak rumah, gelombang pasang juga menumbangkan puluhan pohon kelapa sehingga ditaksir keselurahan kerugian masyarakat Muara Kandis Punggasan mencapai Milyaran Rupiah .
Lebih jauh diharapkan Helkamsi, agar Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan dan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat untuk mengatasi ancaman tersebut dengan Membuka Pintu Muara Lama dan menutup kembali alur sungai yang mengarah kepermukiman masyarakat Muara Kandis .
Seandainya kegiatan tersebut tidak dilaksanakan secepatnya oleh pemerintah, maka lebih kurang 26 unit rumah lagi akan hancur dihantam oleh gelombang pasang dan air sungai yang mengarah keperkampungan masyakat Muara Kandis tersebut, terangnya .
Hal senada disampaikan Asrizal Ketua Bamus Nagari Muara Kandis Punggasan, ancaman gelombang pasang telah sering terjadi . Masyarakat nelayan yang tinggal dipinggiran pantai selalu dihantui rasa takut ketika musim hujan datang.
“Tidak sedikit rumah yang hancur, pohon kelapa yang tumbang bahkan sedikitnya 30 meter panjangnya Pemukiman masyarakat menjadi hamparan lautan”, keluhnya .
Harapan yang disampaikannya, agar Pemerintah secepatnya membuka pintu lama yang sudah tertutup tersebut . (Rel/Red)