Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
BERITA UTAMADAERAHTERBARU

Pelebaran Jalan Nasional di Pessel Mengancam Keselamatan Pengendara

330
×

Pelebaran Jalan Nasional di Pessel Mengancam Keselamatan Pengendara

Sebarkan artikel ini
Kondisi jalan di Kec.Ranah Pesisir dan Kec. Linggo Sari Baganti yang sangat memprihatinkan

Relasipublik.com PAINAN – Proses pengerjaan pelebaran jalan nasional di Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), sampai saat ini masih dikeluhkan masyarakat sekitar. Pasalnya, selain pengerjaan yang lambat, lobang-lobang dan sejumlah tumpukan material yang terdapat dibadan jalan seakan membuat masyarakat dan pengendara semakin sengsara setiap harinya.

“Tak hanya itu, mulai dari debu jalan di musim panas, lobang besar sampai terbentuk kolam-kolam kecil pada badan jalan di saat musim hujan. Padahal pelebaran jalan nasional yang dibagi tiga paket ini, (Painan-Kambang, Kambang-Inderapura dan Inderapura-Tapan), direncanakan siap pada akhir tahun ini, tapi nyatanya jauh dari yang diharapkan,” sebut Buyung (38) warga Balai Selasa, Kacamatan Ranah Pesisir. Minggu,(3/12).

Sementara itu, anggota DPRD Sumbar Dapil Pessel-Mentawai, Syaiful Ardi, tegas mengatakan, ia meminta pemerintah (Balai jalan, Provinsi dan Kabupaten), serta kontraktor proyek bertanggung jawab penuh atas persolan tersebut. Pasalnya secara keseluruhan pengerjaan jalan yang tinggal satu bulan itu, belum memperlihatkan hasil yang maksimal. Melainkan, kondisi saat ini, lebih parah dari yang diharapkan masyarakat dan pengendara.

“Sewaktu saya pulang kampung kemarin, mulai dari Painan, Kecamatan IV Jurai hingga ke Air Haji, Kecamatan Linggo Saribaganti tak ada yang maksimal saya lihat. Bahkan ada yang belum dikerjakan sama sekali,” sebutnya saat dihubungi wartawan di Painan.

Dikatakan Syaiful, hal itu juga diperparah disepanjang jalan Balai Salasa, Kecamatan Ranah Pesisir. Menurutnya, mulai dari jalan Sungai Tunu, Bukit Jariang Punai, sampai ke Simpang Lagan Kecamatan Linggo Saribaganti, terdapat lubang besar dibadan jalan yang tergenang air, kondisi itu kapan saja siap mengancam keselamatan para pengendara.

“Kalau tak segera dicarikan solusi (dikerjakan), maka kita pastikan musim hujan sekarang ini akan banyak menimbulkan korban bagi pengendara, khususnya motor,” ungkapnya.

Dijelaskannya, pengerjaan pelebaran jalan nasional dari dana APBN itu, jangan sampai menyengsarakan masyarakat dan menimbulkan korban ditengah-tengah pengerjaan. Dilihat dari kondisi saat ini, ia memprediksi pengerjaan tersebut tidak akan mencapai target dari apa yang sudah ditentukan.

“Proyek ini dipastikan molor dan tentunya akan merugikan masyarakat dan pengendara. Sebab, pemandangan serupa hampir terjadi diseluruh Kecamatan, seperti di Sutera tepatnya disepanjang jalan Kenagarian Koto Taratak banyak ditemukan lobang dan tumpukan material. Kalau arah ke Painan banyak bekas kerukan alat berat disepanjang jalan, sehingga juga berpotensi longsor,” ujarnya.

Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Sumbar, Fathol Bari, mengaku belum mendapat perkembangan terbaru mengenai kondisi lapangan pelebaran jalan nasional tersebut. Menurutnya, perkembangan saat ini, yang lebih berkompeten adalah Kepala Balai Jalan, Kasatker dan PPK.

“Ada dinasnya dari Kabalai Jalan, Kasatker dan PPK. Mereka yang lebih mengetahui pak,” sebutnya terpisah.

Sebelumnya, Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit, mengatakan, sudah bertemu dengan Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) III Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga, Syaiful Anwar, saat melakukan perjalanan ke Jakarta. Kepada Nasrul Abit, Kabalai mengatakan proyek tersebut dipastikan tidak sesuai dengan target.

“Saya sudah bertemu dengan kepala balai jalan nasional beberapa waktu lalu. Pengerjaan jalan sekarang sudah diambil alih oleh pihak balai jalan, kerena rekanan tidak mampu menyelesaikannya sesuai terget,” tandasnya . (Rel/Ok)

 

n.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *