Oleh: Yohanes Wempi
Anggota DPR RI Dapil Sumbar satu bercerita tentang pembangunan fly over Sitinjau Laut itu memang sudah tugasnya, tidak perlu Kita heran atau memberikan tepuk tangan kepada mereka. Dengan kesepakatan kolektif kolegial didalamnya maka semua bisa terwujud. Karena mereka berada di lembaga legislatif (tukang olah).
Tapi jika ada anggota DPR RI yang mengklem sendirian itu akan menjadi lucu, lucu bagi warga Sumatera Barat yang paham seperti pernah jadi Anggota Dewan juga (Penulis ini), dan akan lebih lucu lagi dipublik, medsos terjadi dua anggota saling klem bahwasanya beliau lah yang berjasa, antara Andre Roseade dan Athari Gauthia Ardi.
Ibarat samba randang minang, maka akan terasa enak kalau semua bumbu dicampur dan diolah satu wadah. Semua akan menjadi bagian yang menentukan enaknya samba randang minang tersebut. Perumpamaan sebuah proses pembangunan fly over Sitinjau Laut tersebut.
Kata media yang Penulis kutip menjelaskan bahwa Anggota Komisi V DPR RI Sumail Abdullah mengatakan pembangunan Fly Over Sitinjau Laut pertama kali diinisiasi oleh Anggota Komisi VI DPR RI Andre Rosiade.
Ia menyebut Andre yang berasal dari Dapil Sumatera Barat (Sumbar) ini mengusulkan proyek dengan konsep KPBU (Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha).
“Pembangunan (fly over Sitinjau Laut) ini merupakan sebuah mega proyek yang didapatkan masyarakat Sumbar.
Itu pertama kali diinisiasi atau di aspirasi dan sekaligus digaungkan oleh Andre Rosiade dari Fraksi Partai Gerindra, Dapil Sumbar-1,” kata Sumail dalam keterangan tertulis, Kamis (22/6/2023)
Pertanyaan apakah Kita percaya berita menyatakan Andre Roseade sebagai orang pihak pertama menginisiasi. Barang tentu sesuai aturan yang berlaku yang pertama menyurati Mentri PUPR secara formal adalah Gubernur Sumatera Barat, Buya Mahyeldi.
Tapi tidak mau kalah, bisa dibaca juga bahwa Athari Gauthia Ardi saat meninjau lokasi Sitinjau Laut dengan ayahnya yang juga Bupati Solok terkesan mengenyampingkan klem pihak Andre Roseade mengatakan beliau yang mengawal.
Didalam pemberitaan media publik atau medsos Athari bisa juga menjelaskan bahwa Pekerjaan Rumah (PR) pembangunan fly over Sitinjau Laut, Sumatera Barat masih panjang.
Proses pembahasan pembangunan fly over tersebut juga masih terus diupayakan oleh Komisi V yang bermitra langsung dengan Kementerian PUPR.
Hal itu disampaikan Anggota Komisi V DPR RI, Athari Gauthi Ardi, saat meninjau proyek normalisasi sungai Batang Lembang di Nagari Koto Baru, Kabupaten Solok, Kamis (22/6/2023).
Athari juga memastikan bahwa proses pembahasan pembangunan fly over tersebut masih terus diupayakan oleh Komisi V yang bermitra langsung dengan Kementerian PUPR.
“PR-nya masih panjang dan saat ini prosesnya masih kita lihat,” kata Athari.
Ia mengatakan perlu keterlibatan banyak pihak karena perencanaan pembangunan fly over tersebut juga berada di kawasan hutan lindung.
Ketika Penulis mencoba memberikan kesimpulan dari ungkapan Athari jelas selaku anggota DPR RI juga ikut serta didalam pembangunan fly over tersebut, sehingga ungkapan pihak Andre Roseade yang mengatakan beliau pahlawan ternyata tidak begitu adanya.
Namun sepengetahuan Penulis seperti perumpamaan samba randang minang maka bisa enak tadi, disana juga ada yang namanya H. Hermanto dari PKS yang duduk sebagai Anggota Badan Anggaran DPR RI yang ikut membahas anggaran pembangunan negara ini, mau dikemanakan atau diprioritaskan dananya termasuk Sumatra Barat ini.
Penulis yakini semua pihak terlibat disini, apalagi pihak yang memiliki tugas dan kewenangan untuk membangun daerah Sumbar ini lebih hebat. Jadi pembangunan fly over dari diskusi Penulis dengan Buya Mahyeldi bahwa pada waktu kemarin Gubernur Sumbar diundang oleh PUPR untuk melakukan FGD dalam rangka menyempurnakan persiapan pembangunan fly over tersebut yang ditugaskan/diwakili Ketua Bappeda.
Artinya menurut Penulis tampa ada Gubernur Sumatera Barat tidak akan ada percepatan pembangunan fly over Sitinjau Laut tersebut. Berarti Gubernur Sumatera Barat mengawal juga pembangunan fly over Sitinjau Laut tersebut.
Samba randang minang bisa menjadi enak itu hanya bisa dipahami oleh orang yang mengerti regulasi atau aturan main cara membuatnya. Sehingga semua bahan dasar seperti cabe, santan, daging, lengkuas, dan lainnya tentu sudah menjadi proses yang wajib ada untuk bisa menghasilkan atau menjadi samba randang.
Tapi samba randang minang yang paling enak itu dipastikan kelapanya harus berasal dari Piaman yang memiliki santan pekat, cocok untuk samba randang minang yang lamah Bana yaitu ada Anggota DPR RI duduk dibadan anggaran DPR RI[Yohanea Wempi)