Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
BERITA UTAMADAERAHTERBARU

Tampung Aspirasi Nelayan Tanjung Sani, Gubernur Mahyeldi Serahkan Bantuan Mata Pencaharian Alternatif

347
×

Tampung Aspirasi Nelayan Tanjung Sani, Gubernur Mahyeldi Serahkan Bantuan Mata Pencaharian Alternatif

Sebarkan artikel ini
Gubernur Mahyeldi menyerahkan Bantuan Mata Pencaharian Alternatif di Danau Maninjau, kepada 33 orang nelayan di Nagari Tanjung Sani, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam.. (Foto dok/diskmftk smbr)

SUMBAR, RELASIPUBLIK – Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Buya Mahyeldi, Senin (26/12/2022) menyerahkan Bantuan Mata Pencaharian Alternatif di Danau Maninjau, kepada 33 orang nelayan di Nagari Tanjung Sani, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam.

Bantuan yang terdiri dari 33 unit perahu fiberglass, 33 unit mesin long tail 8,3 PK dan 33 unit Gillnet diberikan bagi pemilik keramba jaring apung (KJA) yang bersedia mengurangi jumlah KJAnya. Dari laporan Dinas Kelautan dan Perikanan terdapat 33 orang pemilik KJA yang bersedia mengurangi KJAnya dengan total KJA yang telah dibongkar 88 petak KJA.

Langkah-langkah yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah ini, menurut gubernur dalam sambutannya diharapkan dapat menjadi solusi dari permasalahan pencemaran air dan lingkungan di Danau Maninjau. Dengan pengalihan usaha budidaya KJA menjadi usaha penangkapan ikan dapat mengganti jenis usaha tanpa merugikan masyarakat yang saat ini masih menjadi pelaku usaha budidaya KJA di Danau Maninjau.

“Atas nama Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ibu dan Saudara yang telah dengan ikhlas dan sukarela mengurangi KJAnya. Hal ini memang konsekwensi bagi penerima bantuan sehingga mata pencaharian alternatif bagi pembudidaya melalui usaha penangkapan ikan di danau bisa terlaksana,” ujar gubernur.

Secara khusus gubernur bahkan menanyakan kesediaan masyarakat nelayan yang hadir untuk mengurangi lebih banyak lagi KJA dengan kompensasi bantuan yang lebih lagi, terutama sebagai mata pencaharian alternatif. Secara spontan, masyarakat pun serentak menyetujuinya.

“Apa yang perlu silahkan minta, kita berikan asal syaratnya KJA dikurangkan hingga tersisa 6 ribu KJA saja sesuai regulasi. Silahkan, apakah minta jalan, ternak, udang air tawar, dan lainnya, silahkan musyawarahkan. Intinya ekonomi masyarakat tidak terganggu. Silahkan niniak mamak, bundo kanduang, dengan wali nagari dan tokoh masyarakat dikoordinasikan dengan camat,” tegas Buya Mahyeldi, disambut aplaus masyarakat.

Sebelumnya, Bupati Agam, Andri Warman
Mengapresiasi bantuan pencarian alternatif yang akan membantu mengurangi KJA.

“Merevitalisasi Danau Maninjau bukan menghilangkan mata pencaharian masyarakat, tapi membuatnya menjadi lebih baik dan mengembangkan pariwisata di salingka danau. Sebab KJA yang ada sekarang sudah lebih 23 ribu, melebihi dari daya tampung. Apalagi pemiliknya banyak dari luar Agam,” ungkap bupati.

Senada, Kadis Kelautan dan Perikanan Sumbar diwakili Sekretaris Resi Suriati, dalam laporannya menyebutkan bantuan diberikan untuk mengurangi akses melakukan budidaya KJA di Danau Maninjau.

“Sesuai arahan Pak Gubernur agar mencarikan solusi bagi nelayan, kita mencoba mengalihkan dari KJA pada usaha penangkapan yang sudah biasa dilakukan. Apalagi sering terjadi musibah ikan mati atau tubo belerang yang tidak bisa diduga kapan datangnya,” ujar Resi.

Tokoh masyarakat Jorong Galapuang, Nagari Tanjung Sani, Mukhsin menyampaikan apresiasi atas bantuan yang diberikan dan berjanji akan memanfaatkan bantuan tersebut semaksimal mungkin.(doa/MMC)

Dinas Kominfotik Sumbar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *