PADANG PANJANG, RELASIPUBLIK —Buktikan komitmen dan konsistensi, Atasan PPID Utama sekaligus Sekda Kota Padang Panjang Sonny Budaya Putra kesampingkan agenda lain, demi langsung mengawal Tim Vetifikasi Faktual KI Sumbar, Jumat 4/11-2022.
“Saya pentingkan ini karena keterbukaan informasi publik adalah branding Pemko Padang menjadi clear and clean governance,” ujar Sonny BP di ruang Kadis Kominfo Padang Panjang Ampera.
Tanti Endang Lestari sebagai Wakil Ketua Pokja Monev KI Sumbar mengatajan hadirnya atasan PPID Utama dalam penilaian Verfak ini bukti perfeknya Komitmen, Konsistensi, Koordinasi, Kolaborasi dan Komunikasi di PPID Pemko Padang Panjang. Bahkan kita bisa minta support Pak Sekda memperhatikan PPID Utama, PPID Pelaksana dan badan publik di Kota Serambi Makkah ini,”ujar Tanti Endang Lestari.
Meski begitu, hasil Verfak dan Monev itu tetap berdasarkan profesional dan proporsional semuanya sangat tergantung dari kecocokan quisioner dengan data dan potret pelayanan di badan publik.
“Dikawal Pak Sekda belum bisa itu sudah sempurna, tetap kita punya indikator sendiri dalam menentukan Badan Publik Informatif dengan nilai tertinggi,” ujar Adrian yang menjadi anggota Tim Verfak Monev KI Sumbar.
Verfak di Kota Padang Panjang, Tim kata Verifikator Reza mendatangi tiga badan publik.
“Badan publik, Pemko Padang Panjang, Bawaslu dan KPU Padang Padang Panjang,” ujar Reza.
Verfak ke KPU Padang Panjang, lima komisioner dan sekrestris Agustian Piliang di Aula Nova Indra.
Jujur..Jadi Badan Publik Tak Kenal Koncoisme
Ketua KPU Padang Panjang Okta Nivisyah tegas mengatakan inilah pertama kali KPU Padang Panjang masuk nominasi.
“Artinya apa, Monev KI itu berjalan dengan profesional dan indikator jelas tidak ada penilaian karena koncoisme,” ujarnya.
Padahal kata Okta, Adrian itu sahabat, Tanti Endang Letati senior yunior dengan Sekreatris KPU Padang Panjang tapi itu tak berlaku dalam Monev Keterbukaan Informasi Publik di KI Sumbar.
“Bang Toaik (nama keren adrian) itu sahabat saya, bu Tanti dan Pak Agustian utu yunior fan senior di alumni pergerakan, juga sama pernah keluarga besar KPU, tetap saja itu tidak jaminan,”ujar Okta. (***)