LUBUK BASUNG, RELASIPUBLIK — Pada kesempatan realisasi Pokirnya (Pokok Pikiran), Haji Rinaldi Datuak Sutan Mangkuto bersama Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sumatra Barat, melakukan pembinaan dan pemberdayaan terhadap 60 orang pelaku usaha kecil dan menengah se Kabupaten Agam, Sabtu (11/7). Selain pembinaan, Anggota DPRD Provinsi Sumbar, Komisi III ini juga menjembatani pertemuan sesama pelaku UMKM dengan pengusaha sukses dan investor dari Jakarta.
“UMKM merupakan usaha paling banyak, mudah dan cepat digeluti masyarakat. Dan usaha ini terbukti mampu meningkatkan perekonomiannya secara cepat dan berkelanjutan. Akan tetapi sering lambat dan tidak maju, akibat kurang inovatif,” tuturnya.
Pelaku usaha menjadi ujung tombak pendongkrak kesejahteraan masyarakat. Dan memang menjadi bagian terpenting dalam komponen sosial ekonomi suatu daerah. Setelah mendapat pembinaan, ilmu pengetahuan, kiat-kiat sukses jadi pengusaha maka harus diterapkan dan diimplementasikan.
Biasanya usaha kecil dan menengah sering, terkendala pada modal dan promosi. Pada modal, dihadirkan Lajnah Bisnis Shari’a (LBS) salah satu investor usaha kecil, menengah, asal Jakarta. Dengan harapan dapat membantu peningkatan modal usaha, berupa perjanjian atau akad. Seperti musyarakah, mudarabah dan murabahah. “Dan ini halal dan sesuai syariat Islam. Mereka menghindari konsep riba dengan tidak mau menerapkan bunga. Melainkan sistem bagi hasil. Mereka memberi modal, pengusaha menjalankan dan hasil kemudian dibagi sesuai akad atau perjanjian yang adil,” ungkap Haji Rinaldi Datuak Sutan Mangkuto.
Dan kesempatan ini, Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Kecil Menengah, Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sumatra Barat juga, membantu pengusaha kecil ini dalam promosi melalui aplikasi android seperti aplikasi promosi on line lainnya.
“Kendala pengusaha kecil kita ini sering terbentur dari sisi kepercayaan diri, keyakinan, inovatif, kreatifitas dan promosi. Dalam hal ini, kita upayakan peningkatan kapasitas kewirausahaan pengusaha kecil dan menengah terwujud. Maka hari ini kita hadirkan narasumber-narasumber berkompeten, entrepreneur dan telah sukses berwirausaha,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Kecil, Ir. Nasrizal memamparkan pelaku usaha kecil dan menengah merupakan ujung tombak perekonomian bangsa. “Bapak-bapak dan ibuk-ibuk inilah yang mampu menyelamatkan perekonomian daerah kita. Ketika terjadi musibah ekonomi global atau krisis moneter, UMKM kecil aman, tapi perubahan besar banyak yang kolap. Seperti musibah pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini. Banyak perusahaan besar dan raksasa yang anjlok dan down. Tapi tidak pada usaha mikro dan makro,” terangnya.
Ketika sudah memilih hidup pelaku usaha atau berwirausaha, harus fokus dan serius. “Bapak dan Ibuk adalah orang-orang yang telah memilih hidup menjadi pengusaha. Maka jangan setengah-setengah. Yang mengerjakan sesuatu setengah-setengah, pasti gagal. Harus fokus!” Ir Nasrizal, Kabid Pemberdayaan Usaha Kecil Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sumbar.
Ia mencontoh saja kulit pensi. Danau Maninjau merupakan konsumsi masyarakat paling disukai. Saat memakannya, sisa kerang pensi itu dibuang begitu saja. “Padahal itu memiliki kandungan tinggi potrein. Jika mampu berkreasi dan berinovasi, bisa menjadi nilai guna tinggi. Seperti untuk cendramata atau diolah menjadi makanan ternak dan pelet ikan dikarenakan memiliki kandungan protein,” ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Kecil Diskop UMKM Provinsi Sumatra Barat itu juga menganjurkan dan langsung mempraktekan teknik pemasaran di aplikasi Bajojo.id sebagai media daring. 60 peserta bimbingan teknik Peningkatan Kapasitas Kewirausahaan itu langsung dituntun, membuat kedai di dunia maya. Sehingga dapat mempromosikan prodaknya secara gratis dan praktis.
Pada kesempatan itu juga menghadirkan seorang entrepreneur sukses ternama di Sumber bernama Elizawati. Pelaku usaha Alat Kesehatan serta memikili Toko Bunda Berjaya dan Bunda House. Ia menjelaskan secara garing tentang kiat-kiat sukses menjadi seorang pedagang kreatif dan cepat menangkap peluang.
“Kunci awal menjadi entrepreneur adalah, yakin pada diri sendiri dan semangat. Jadi kita harus potensi diri dan peluang yang sedang berlangsung. Jika terjadi bencana pandemi ini, maka peluang yang tercipta adalah masker, APD, dan Hand Sanitizer. Maka semangat, yakin dan inovatiflah!” pungkasnya. (hmssb/nov)