Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Pesisir Selatan Lisda Rawdan terus berupaya agar “Seribu Rumah Tidak Layak Huni” yang ditargetkan pada tahun 2017 ini dapat direalisasikan, bahkan 150 proposal pengajuan bantuan bedah rumah telah diberikan kepada orang terkaya di Indonesia .
Dia terus berusaha semaksimal mungkin mengumpulkan donasi demi mengentaskan ribuan rumah tidaklayak huni (RTLH) yang ada di Pessel.
Sebelumnya Yayasan Amal di Amerika Serikat, Saleema Foundation juga ikut berperan penting dalam memberikan kontribusi terhadap pembangunan RTLH. ” Bantuan dari Saleema Fondation sebanyak 200 unit, Insyaallah pembangunannya dilakukan pada september 2017 ini” sebut Lisda.
Dalam satu tahun targetnya ada seribu rumah yang harus dibedah. Dan Saat ini berdasarkan data yang dikumpulkan dari program dunsanak membantu dunsanak (DMD) yakni ada 6300 rumah yang tidaklayak huni.
“Ribuan RTLH ini akan kita bedah secara berangsur setiap tahunnya dengan meningkatkan kapasitas.Tahun ini seribu rumah,tahun depan akan kita tambah lagi kuotanya “tutur Lisda disela-sela pembicaraannya ketika memberikan bantuan kursi Roda kepada Alif (11) warga luhung yang lumpuh pada saat itu.
Justru itu, Proposal yang diajukan Lisda kepada 150 orang terkaya di Indonesia diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada masyarakat miskin.
Ia mengatakan sepelit-pelitnya orang kaya, jika satu orang mau membantu 1 unit bedah rumah maka akan ada 150 unit yang akan disalurkan ke Pesisir Selatan. ” Apalagi lebih dari satu, maka akan bertambah banyak pula “ujarnya.
Tak hanya itu, Lisda juga membeberkan bahwa Agus Yudhoyono yang merupakan putra sulung dari mantan Presiden RI yang ke enam tersebut juga bakal ikut berpartisipasi pada program DMD yang tengah digencarkan oleh Ketua TP PKK Pessel “Kita akan berkunjung ke pesisir selatan ujar putra sulung SBY itu”. (*)
