PAINAN, GP – Pengelolah penginapan atau homestay di kabupaten Pesisir Selatan harus selektif menerima tamu yang datang. Pasalnya, tak jarang homestay di datangi oleh pasangan tak jelas.
Salah seorang pemilik Homestay di Kecamatan Koto XI Tarusan Joni Ujang mengatakan bahwa pihaknya selalu menanyakan identitas yang jelas pada setiap wisatawan yang datang.
“Setiap pengunjung yang ingin menginap harus benar-benar memenuhi kriteria. Jika yang datang itu berpasangan, maka kita pastikan dulu apakah mereka pasangan suami istri atau bukan. Kita harus antisipasi hal-hal yang nanti bersifat negatif, ” kata Joni Selasa (25/4).
Dia mengatakan, hal tersebut dilakukan dalam rangka menjaga daerah dari perbuatan maksiat yang kerap dilakukan masyarakat.
“Kita jangan sampai buta hati hanya karna uang sehingga mengabaikan atau memberi leluasa kepada tamu penginapan tanpa croschek identitas mereka, “ulas mantan anggota DPRD Pessel 1999-2004 tersebut.
Maka dari itu, lanjut Joni, seluruh Homestay di Pesisir Selatan dapat menerapkan hal sama. Tidak tertipu dan harus arif menyikapi kedatangan tamu untuk menginap.
“Mari kita bangun citra positif di negeri sejuta pesona ini sehingga seiring perkembangan wisata memberikan ruang baru bagi peningkatan ekonomi dalam bidang usaha Homestay maupun perhotelan, ” pintanya
Sementara, Kepala Dinas Pariwisata Ekonomi Kreatif dan Pemuda Olahraga, Kabupaten Pesisir Selatan, Zefnihan menyambut positif tentang keberadaan homestay maupun perhotelan di Pesisir Selatan.
Semenjak Pesisir Selatan terkenal dengan potensi wisatanya yang indah, maka pembangunan Homestay dan Perhotelan juga makin bertambah.
“Artinya, kemajuan pariwisata berdampak besar bagi peningkatan ekonomi masyarakat. Seperti Pengusaha Rumah Makan, Para Pedagang Kecil hingga pihak pengelola Homestay dan Perhotelan, ” pungkasnya. (fk)
