PASAMAN BARAT, RELASIPUBLIK – Banjir dengan ketinggian mencapai 100 centimeter melanda beberapa wilayah di Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) akibat hujan lebat yang mengguyur sejak Senin (2/3) sore kemarin.
Salah satu daerah yang terdampak yaitu di Kejorongan Koto Sawah, Nagari Persiapan Koto Sawah, Kecamatan Lembah Melintang, ada sekitar 200 Kepala Keluarga (KK) yang terdampak dan hingga Selasa (3/3) siang warga belum bisa beraktifitas normal karena memang banjir baru berangsur surut.
Wali Nagari Persiapan Koto Sawah melalui Sekretaris Nagari, Zul Amar, S.Pd kepada koran padang saat di lokasi mengatakan bahwa banjir di wilayahnya ini mulai naik sekitar pukul 02.00 WIB dini hari tadi.
“Hujan sejak sore dan sekira pukul 02.00 WIB dini hari tadi, air mulai naik dan menggenangi pemukiman warga,” jelasnya.
“Ketinggian air pada sebagian titik mencapai 1 meter sehingga sebagian warga terpaksa mengungsi ke rumah tetangga dan keluarga. Namun pagi hari tadi, warga sudah berangsur pulang guna melihat kondisi rumahnya,” lanjut Amar.
Menurut Amar, banjir ini disebabkan oleh luapan sungai batang bayang dan sungai batang sikabau yang tidak mampu menampung debit air akibat derasnya hujan.
“Sungai di hilir ini sudah mengalami pendangkalan sehingga perlunya normalisasi dan pembangunan Turap disepanjang aliran sungai dekat pemukiman warga agar ketika debit air naik, air tidak menggenangi pemukiman warga,” katanya.
Amar juga menjelaskan, bahwa pihak Pemerintah Nagari sudah mengusulkan ketika musrenbang nagari dan musrenbang kecamatan untuk dibangunnya turap dan dilakukan normalisasi sungai ini agar hal seperti ini tidak terulang kembali.
“Sudah kita usulkan pada musrenbang.Tahun 2018 dan 2019 kemarin sudah masuk dalam Musrenbang Kecamatan usulan ke kabupaten, tetapi entah kenapa tidak terealisasi. Entah mungkin masih ada usulan yang lebih penting daripada ini makanya itu tidak terealisasi,” paparnya.
Salah seorang warga setempat, Mursida (60) kepada koran padang di lokasi banjir menyampaikan bahwa ia berharap pemerintah baik itu Pemerintah Daerah maupun Anggota DPRD memberikan perhatiannya terhadap bencana yang sedang mereka alami. Karena menurutnya kalau tidak cepat ditanggapi, mungkin akan berdampak lebih parah terhadap keselamatan warga sekitar.
“Kami berharap kepada Bupati dan DPRD agar kiranya memberikan perhatiannya terhadap hal ini. Jangan sampai nanti kami kehilangan tempat tinggal bahkan keluarga akibat dari banjir seperti ini,” pintanya.
Diketahui, Mursida (60) ini dengan pasrah melihat sebagian dari rumahnya ikut hanyut dibawa arus sungai karena memang bagian belakang rumahnya ini sudah bersatu dengan sungai. “Kalau bisa, kami sangat berharap bantuan untuk rehab rumah kami ini. Karena memang saat ini sudah sangat memprihatinkan apalagi kamar mandi kami sudah ikut roboh dan hanyut dibawa arus sungai,” ungkapnya sembari berharap.
Terakhir, Mursida yang juga mewakili warga Kejorongan Koto Sawah berharap pemerintah dalam hal ini cepat tanggap merespon keluhan mereka karena menurutnya bencana seperti ini sudah dari dulu mereka rasakan dan tidak kunjung mendapat perhatian.
Tampak juga Camat Lembah Melintang Afwan, pihak Nagari Ujung Gading, Kepala Jorong dan para relawan Palang Merah Indonesia (PMI) turun langsung memantau kondisi yang terjadi di lapangan. (NST)