PAINAN, RELASIPUBLIK — 21 orang tenaga pendidik Al Qur’an di Nagari Lansano Taratak Kecamatan Sutera Kabupaten Pesisir Selatan ( Pessel) mendapatkan instensif melalui Dana Desa (DD) disetiap tahunnya.
“Kalau pada tahun 2019 silam, terdapat 30 pengajar mengaji yang diberikan insentif, dan 2020 ini ini hanya 21 orang,” ucap Wali Nagari setempat, Nopen Hendri kepada Relasipublik.com, Rabu (19/02) di ruangan kerjanya.
Menurutnya, pengurangan jumlah guru mengaji yang mendapatkan kucuran anggaran dari Dana Desa itu berkat hasil verifikasi bersama dengan segenap unsur masyarakat, mulai dari Bamus Nagari, Pendamping Lokal Desa (PLD) serta Wali Nagari.
“Jadi kalau tidak mengajar di Mushalla, atau MDA yang telah dibangun oleh nagari maka tidak diberikan insentif oleh Pemerintah Nagari, dan bagi yang mau mendapatkan insentif dari Dana Desa maka harus mengacu kepada aturan baku, dan juga itu telah disepakati secara bersama,” tambahnya.
Ia menambahkan, untuk menciptakan lingkungan masyarakat yang Agamis, pihaknya sengaja menganggarkan untuk pembangunan gedung MDA sebanyak dua ruangan, dengan panjang 16 meter dan lebar 8 meter terletak di Kampung Air Terjun, Lansano Taratak.
“Itu sekarang ini telah dipergunakan oleh anak-anak kita untuk mengaji,” tegasnya.
Kendati demikian, ia juga menjabarkan tak jarang ada juga masyarakat yang tidak mematuhi aturan yang ada, dengan menggelar kegiatan pendidikan al-qur’an di rumahnya.
“Jadi kalau ini memang tidak bisa kami berikan insentif, karena itu sifatnya pribadi, tapi kalau mau mengajar ke MDA yang disediakan, kami akan anggarkan dan berikan insentif,” terangnya.
Dalam satu tahun, pihaknya sengaja menganggarkan sebesar Rp163 Juta untuk insentif guru mengaji didaerahnya.
“Kami akan terus memperhatikan kondisi guru mengaji yang ada,” tutupnya.
Hal senada ditegaskan Camat Sutera, Fachruddin. Pihaknya memang mendukung untuk penganggaran guru mengaji di wilayah itu.
“Karena selain anjuran dari Peraturan Bupati namun juga kewajiban kita untuk mendidik anak generasi kita untuk mendalami ilmu agama, sehingga terbentuknya generasi yang Agamis dan berakhlak,” terangnya.(BK)














