PAINAN, RELASIPUBLIK – Seorang nelayan bernama Egok, yang sebelumnya dilaporkan hilang di pintu Muara Surantih, Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan, akhirnya ditemukan pada Rabu (29/1), dengan kondisi tak bernyawa, Kamis (30/1) sekira pukul 22.25 WIB.
“Ya, lokasi korban ditemukan berjarak sekitar satu mil dari lokasi pertama ia tenggelam ke arah barat daya,” ucap Ketua Kelompok Nelayan Harapan Jaya Bagan Sutera, Ramadhan pada wartawan di lokasi penemuan.
Menurutnya, jasad korban pertamakali ditemukan oleh Wendi nelayan setempat dengan posisi telentang. Melihat kejadian itu, ia langsung berkoordinasi dengan tim SAR dan kepolisian setempat untuk menjemput jasad korban.
“Tim SAR, Polisi, dan masyarakat nelayan membawa jenazah korban ke Puskesmas Surantih guna outopsi, dan selanjutnya dibawa ke rumah duka di Kampung Air Terjun, Nagari Lansano Taratak, Sutera,” ujarnya.
Dihubungi terpisah, Wali Nagari Lansano Taratak, Nopen Hendri menyebutkan, karena berbagai pertimbangan jenazah korban akan dikebumikan siang ini di pemakaman keluarga.
“Kami atas nama pemerintah nagari ikut berbela sungkawa atas kejadian ini. Semasa hidupnya, almarhum di kenal sebagai pribadi yang baik dan memiliki sosial yang tinggi terhadap masyarakat,” tuturnya.
Diketahui, Egok merupakan juru mudi satu dari sembilan nelayan yang menumpangi boat menuju kapal bagan yang bersauh di perairan Muaro Surantiah, Kecamatan Sutera, pada Rabu (29/1) pagi. Namun naas, boat yang dibawanya kandas dihantam gelombang laut.
Sebelum boat yang ditumpangi tenggelam, terlebih dahulu terombang-ambing karena diduga mesinnya mati dan tak mampu melanjutkan perjalanan. Egok dan kawan-kawan mencoba menyelamatkan diri sembari meminta pertolongan kepada nelayan sekitar.
Hanya saja, korban dinyatakan hilang di perairan laut, sementara delapan nelayan lainnya berhasil diselamatkan. Saat itu, 5 dari mereka langsung dilarikan ke Puskesmas setempat, dan 3 orang lainnya dibolehkan pulang.
Boat yang dikemudikan Egok, dihantam oleh gelombang besar yang disebabkan cuaca ekstrem sejak Rabu (29/1). Tak hanya di perairan laut Sutera, Pessel, kejadian yang sama juga terjadi di sejumlah daerah Sumatera Barat. (kis)