Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
BERITA UTAMAOPINIPENDIDIKANTERBARU

PENGAMBILAN KEPUTUSAN KATANYA OBJEKTIF!! BENARKAH ITU?? SIMAK PENJELASANYA

2403
×

PENGAMBILAN KEPUTUSAN KATANYA OBJEKTIF!! BENARKAH ITU?? SIMAK PENJELASANYA

Sebarkan artikel ini

Sering kita merasa keputusan yang kita ambil telah objektif dan terukur, baik itu dalam menghadapi masalah internal maupun masalah yang kita hadapi di tengah masyarakat. Tahukah kawan-kawan dan kakak-kakak bahwa keputusan yang kita ambil itu sebenarnya berdasarkan pengalaman pribadi dan bersifat subjektif. Untuk lebih jelasnya apakah itu objektif atau subjektif mari kita simak uraian yang telah penulis sajikan secara ilmiah dan penjelasan yang sederhana.

Menurut Desmita (2009:198) bahwa pengambilan keputusan (decision making) merupakan salah satu bentuk perbuatan berfikir dan hasil dari perbuatan itu disebut keputusan. Menurut Munandir (1996:122) pengambilan keputusan adalah keputusan yang 20 didasarkan pada sejumlah pertimbangan dan yang memperhatikan segala faktor, baik obyektif maupun subyektif.

Dapat disimpulkan bahwa pengambilan keputusan merupakan suatu proses yang melibatkan kognitif serta mental. Yand di dasarkan pertimbangan yang kadang bersifat objektif maupun subjektif. Dalam pengambilan keputusan ada beberapa dasar yang membuat kita memilih A atau B, Menurut Terry dalam Syamsi (2000:16) disebutkan dasar-dasar dari pengambilan keputusan yang berlaku adalah sebagai berikut :

Intuisi Pengambilan keputusan yang berdasarkan atas intuisi atau perasaan memiliki sifat subjektif, sehingga mudah terkena pengaruh.

Pengalaman Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman memiliki manfaat bagi pengetahuan praktis, karena pengalaman seseorang dapat memperkirakan keadaan sesuatu, dapat memperhitungkan untung ruginya terhadap keputusan yang akan dihasilkan.

Fakta Pengambilan Keputusan berdasarkan fakta dapat memberikan keputusan yang sehat, solid, dan baik, dengan fakta maka tingkat kepercayaan terhadap pengambilan keputusan dapat lebih tinggi, sehingga orang dapat menerima keputusan-keputusan yang dibuat itu dengan rela dan lapang dada.

Wewenang Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang biasanya dilakukan oleh pimpinan terhadap bawahannya atau orang yang lebih tinggi kedudukannya kepada orang yang lebih rendah kedudukannya.

Logika/ Rasional Pada pengambilan keputusan yang berdasarkan rasional, keputusan yang dihasilkan bersifat objektif, logis, lebih transparan, konsisten, sehingga dapat dikatakan mendekati kebenaran atau sesuai dengan apa yang diinginkan.

Secara garis besar ada dua bentuk pemrosesan informasi di otak kita yaitu disebut dengan istilah pemrosesan satu dan system pemrosesan dua atau disebut dengan teori DUA SISTEM (Hudijana,2017). Teori dua system ini menjelaskan bahwa system satu dan system dua yaitu:

Pemrosesan satu

System pemrosesan satu berisi pengalalam pribadi seperti pengalaman ditipu, pengalaman menonton Film, kisah hidup, dan bias-bias. Cendrung cepat dalam mengambil keputusan karena berdasarkan pengalaman, bias serta perasaan.

Pemprosesan dua

Fakta, terukur dan menggunakan logika atau rasional dan cendrung lambat dalam mengambil keputusan, karena berdasarkan pertimbangan. Perhatikan contoh yang penulis sajikan :

Kasus 1. Sehari-hari kita di hadapkan dengan pilihan-piihan yang membuat kita ragu memutuskan pilihan yang A atau B, misalnya saja kita di suruh memilih dua calon ketua osis yang memiliki visi dan misi yang berbeda, Calon A memiliki misi menjadikan kegiatan pramuka menjadi lebih aktif dan berkualitas. Sementara kandidat B memiliki Misi menjadikan kegiatan olah raga bola kaki lebih aktif dan berkualitas.

Dari Misi yang berbeda di antara kedua calon akhirnya kita memilih kandidat B, ketika di tanya, apa yang membuat anda memilih B? Lalu kita menjawab karena saya suka bola kaki dan bola kaki merupakan kegiatan yang sangat bermanfaat bagi saya.
Dari keputusan memilih kandidat B, telah menunjukkan bahwa keputusan yang kita ambil bersifat subjektif, karena keputusan kita hanya berdasarkan hobi dan pengalaman pribadi, padahal kandidat A memiliki keuntungan yang lebih besar untuk sekolah, karena pramuka lebih bermanfaat bagi sekolah maupun bagi siswa-siswi.sedangkan bola kaki hanya bisa dinikmati oleh laki-laki dan memiliki kapasitas yang sedikit.

Kasus 2. Apa yang anda pikirkan Ketika kita berada di dalam rumah kosong yang sudah tidak di huni, lalu ditengah malam ada terdengar pintu berbunyi dan suara keributan di dapur. Ketika itu terjadi saat kita sendirian, akan membuat kita dua pilihan, yaitu keputusan untuk lari dan kedua keputusan untuk mencari tahu asal suara tersebut.

Apabila kita memilih untuk lari maka keputusan yang kita ambil sebenarnya bersifat subjektif dan berdasarkan intuisi kita, tahukah anda bahwa keputusan yang kita ambil itu sebenarnya berdasarkan emosi, prasanka dan tepengaruh oleh tontotanan.

Bisa jadi suara yang kita dengan itu adalah suara tikus, sedangkan bunyi pintu bisa jadi karena ada kucing maupun angin yang mendorong pintu tersebut. Nah keputusan pertama itu sebenarnya adalah keputusan yang berdasarkan intuisi dan subjektif.

Teori dua sistem menyatakan, bahwa pada dasarnya manusia di bimbing oleh dua sistem kognitif yang terpisah, tetapi sering berinteraksi. Pada sistem satu dimana perasaan serta emosi lebih berkuasa terhadap individu dan proses ini terjadi sangat cepat. Tetapi juga ada pada sistem dua dimana perasaan dan emosi tidak menjadi patokan sebagai pemilihan keputusan, pada sistem dua otak kita berusaha mencerna dan mengontrol apa yang harus ia pilih atau apa yang harus ia putuskan berdasarkan pertimbangan dan ilmu.

Dalam pengambilan keputusan seringkali kita melibatkan intuisi,emosi maupun persepsi kitapada suatu fenomen.

Semoga bermanfat artikel yang penulis sajikan, kritik dan saran dari pembaca sangat bermanfaat bagi penulisan selanjutnya.

Daftar Pustaka
Desmita.(2009). Psikologi Pembangunan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Hudjana,Jovarian. Dkk. (2017). Teori-teori psikologi sosial kontemporer.
Munandir.(1996).Program Bimbingan Karier Di Sekolah. Jakarta : Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Direktoral Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pendidikan Tenaga Akademik
Syamsi, Ibnu.(2002). Pengambilan Keputusan dan Sistem Informasi. Jakarta : Bumi Aksara

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *