Pernah enggak, suatu saat ketika kamu jalan di koridor kampus, atau di pasar ketemu orang yang wajahnya familiar banget, udah senyum-senyuman dan saling sapa. Tapi masalahnya kamu lupa namanya!?. Udah coba ingat-ingat sampai pusing sendiri, yang lebih parahnya lagi sampai salah sebut nama, “ hai juga aisyah” hening “kok aisyah sih aku cindi”, malunya jangan ditanya. Mau mulai percakapan jadi susah, suasananya jadi canggung, dan pastinya takut dikatain sombong. Memang banyak fenomena semacam ini dijumpai, banyak orang kerap kesulitan untuk mengingat nama orang yang baru kamu kenal, atau hanya sekali dua kali bertemu.
Dikutip dari Psychological Science ilmuan psikologi dari university of Florida, lise Abrams dan Danielle K. Davis mengatakan “ kemampuan untuk mengingat nama orang dengan baik dan benar itu relatif sulit dibandingkan mengingat kata-kata lain”.
Perlu kita ketahui di dalam otak kita terdapat memori jangka pendek dan memori jangka panjang. Memori jangka pendek merupakan penyimpanan informasi sementara dan digunakan untuk menyimpan informasi yang dibutuhkan sesaat.
Sedangkan memori jangka panjang merupakan penyimpanan informasi dalam jangka yang lama dan merupakan tempat menyimpan seluruh informasi dan pengetahuan. Walaupun memori jangka pendek memilki kapasitas yang lebih kecil dibandingkan memori jangka panjang, tetapi memori jangka pendek memilki peranan penting dalam pemrosesan memori.
Yang sering menjadi pertanyaan kita, kenapa bisa lupa ya?, atau mengapa kelupaan ini terjadi? Hal yang mesti kita ketahui dalam situasi kelupaan ini adalah: Apakah suatu informasi sungguh memasuki otak kita? Jika suatu informasi tidak memasuki atau tersimpan dalam otak kita akibat pengaruh sistem atensi, akibatnya tidak ada informasi yang dapat diingat.
Dalam Solso, 2007 hal ini disebut kegagalan penyandian dan mengacu pada kegagalan memasukkan materi kedalam memori jangka panjang. Karena, terkadang kita tidak menyadari bahwa informasi yang kita “pelajari” tidak sungguh-sungguh memasuki memori kita. Sebagai contoh adalah saat kita mengalami kegagalan penyandian saat berkenalan dengan seseorang dan tak lama kemudian kita tak mampu mengingat nama orang tersebut. Sebenarnya kita mungkin bukan “melupakan” nama tersebut, tetapi nama tersebut mungkin memang tak pernah memasuki sistem memori kita.
Tenang sebenarnya ada beberapa cara untuk mempelajari sebuah nama yang dihubungkan dengan memori mengingat wajah, Lorayne dan lucas (1974) mengungkapkan ada tiga tahap, yang pertama mengingat nama itu sendiri dapat dilakukan dengan memperhatikan detail pelafalan nama tersebut, dan kemudian membentuk suatu nama atau frase pengganti bagi nama tersebut. Yang kedua melibatkan pencaharian karakteristik yang menonjol di wajah seseorang, hidung yang besar, tahi lalat di dagu, dahi yang lebar, kacamata yang unik dan yang lain-lainnya yang menurut pandangan kita menonjol.
Dan yang terakhir tindakan menghubungkan kata pengganti tadi dengan karakteristik yang menonjol tersebut. Contoh: ada seorang kenalan bernama Putri Sawitri, langkah pertama yang dilakukan untuk memudahkan namanya di hafalkan adalah nama depannya, yaitu Putri, dalam imajinasi dan pikiran saya putri ini berkaitan dengan akhlak yang baik, santun dan ramah, dan dari perspektif saya ini sangat cocok dengan karakteristik teman tadi yaitu Putri, dia memang sangat santun dan lemah lembut dalam berbicara. Dan yang selanjutnya saya menemukan karakteristik yang menonjol dari wajahnya yaitu putri memiliki tahi lalat manis di bawah kanan matanya. Jadi saat bertemu dengan Putri, dari penghubungan kata pengganti tadi dengan karakteristik yang menonjol tersebut membuat saya mudah mengingat namanya.
Jadi dari cara diatas bisa membantu kita untuk menghadapi masalah kelupaan nama orang. Dan yang terakhir semakin kita tertarik pada seseorang maka semakin memudahkan kita mengingat namanya. Terima kasih
