PADANG, RELASIPUBLIK — Sumatera Barat yang di percaya menjadi tuan rumah pada MTQ ke – 28 Tahun 2020 mendatang. sebagai tuan rumah pada Iven besar tersebut, Komisi V DPRD Provinsi Sumbar ,mengatakan kepada lembaga Pengembangan Tilawatil Quran ( LPTQ) untuk tidak melakukan transfer kafilah pada Musabaqah Tilawatil Quran ( MTQ) baru- baru ini.
Hal itu dikatakan oleh Wakil Ketua DPRD Sumbar Irsyad Syafar, saat heating Komisi V bersama LPTQ Sumbar, Bahwa perhelatan MTQ Tingkat Nasional ke-28 yang dipusatkan di Sumbar, merupakan momen dalam standar kesuksesan Sumbar sebagai tuan rumah.” ujarnya.
“Kesuksesan itu utamanya bukan juara, akan tetapi bagaimana dalam pelaksanaannya berjalan profesional,” kata Irsyad Syafar
Lebih lanjut ia katakan ,Bahwa Komisi V DPRD Sumbar, sangat setuju dalam pelaksanaan MTQ Tingkat Nasional ke-28 ini tidak ada “Pemain” transfer kafilah. Karena kafilah yang berkompetisi di MTQ tersebut hendaklah kafilah yang berkompeten.” ucap dia.
“Sementara MTQ tersebut dibiayai dari APBD, jangan ada lagi transfer kafilah dan itu tidak benar, momen ini juga jangan sampai membuat kita malu. Jika sukses, prestasi juga ikut,” tegasnya.
Dia juga meminta kepada semua pihak penyelenggara MTQ Tingkat Nasional ke-28 tersebut agar melibatkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumbar.
Dikesempatan yang sama, Ketua Komisi V DPRD Sumbar Muchlis Yusuf Abit juga menegaskan dirinya juga tidak setuju transfer kafilah. Menurutnya, untuk LPTQ hal ini menjadi pelajaran yang baik dalam mewujudkan profesionalitas.
“Jika membawa nama Sumbar, maka tunjukkan aslinya masyarakat Sumbar yang bersandikan Adat Basandi Syarak-Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK),” ucap Muchlis Yusuf Abit.
Sementara anggota Komisi V, Siti Izzati Aziz berharap ini momen yang tepat untuk menggenjot prestasi kafilah Sumbar dalam sisa waktu 6 bulan, sehingga nilainya dapat meningkat, dan apa yang kita harapkan tercapai.
Ketua MUI Sumbar Buya Gusrizal Gazahar berharap perhelatan akbar pecinta Al-Qur’an 2020 mendatang dapat berlangsung sukses dengan menampilkan putera-puteri terbaik Sumbar sendiri.
Menurutnya, transfer kafilah merupakan bentuk kebohongan yang tidak bisa ditolerir, dan lebih banyak mudharat dari pada manfaatnya.
“Sudah saatnya kita merubah arah MTQ, merubah tradisi yang tidak baik menjadi baik,” ujarnya..(DEWI)