PADANG, RELASIPUBLIK — Palang Merah Indonesia (PMI) se Sumatera Barat menggelar Musyawarah ke X tahun 2019 yang diselenggarakan di Hotel Grand Inna Padang, Jum’at (11/10/2019).
Palang Merah Indonesia merupakan misi kemanusian yang bersifat panggilan jiwa. Menjadi relawan PMI sangatlah berat organisasi ini bukan sembarangan dimana PMI adalah suatu perjuangan yang didasari kemanusiaan dan kesukarelaan dalam penanggulangan bencana.
Diawal acara panitia memutarkan film singkat mengenang kembali perjalanan pengabdian Almarhum Prof. Dr. H. Marlis Rahman, MSc sebagai ketua PMI Sumbar periode 2014-2018 yang telah banyak berjasa untuk organisasi PMI Sumbar.
Dalam sambutan Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih serta penghargaan yang tinggi terhadap Almarhum Marlis Rahman yang telah mengabdikan dirinya terhadap bencana dan didikasi pada PMI Sumbar, mudah-mudahan amal ibadahnya diterima disisi Allah SWT.
“Beliau sudah menjalankan tugasnya sebaik-baiknya, kita sangat kehilangan sosok yang memiliki didikasi baik, selalu tanggap dan ikhlas membantu masyarakat dalam musibah bencana,” kata Wagub Sumbar.
Selanjutnya Nasrul Abit menyampaikan, relawan merupakan ujung tombak PMI dalam melaksanakan misi kemanusiaan di tengah-tengah masyarakat. Perlu kekompakan sebagai kunci keberhasilan dalam menjalankan tugas.
Oleh kareta itu ia berharap dalam pemilihan ketua dan pengurusan periode 2019-2024 adalah orang-orang terbaik di PMI yang pengabdi tanpa pamrih.
“Semoga dalam pemilihan nanti berjalan dengan lancar dan mendapatkan pemimpin diinginkan yang bisa menyusun dan menjalankan program-program kerja yang akan dirancang untuk lima tahu ke depan,” ucapnya.
“Sumatera Barat dikenal dengan Super Marketnya bencana, tugas PMI bukan hanya mendonorkan darah saja, tetapi PMI terlibat didalam kebencanaan,” ungkapnya.
Kabupaten kota diminta untuk selalu mendukung kegiatan kemanusiaan dan menganggarkan dana untuk PMI. Karena sudah diatur oleh undang-undang dalam bentuk kepedulian terhadap bencana yang terjadi di daerah.
Sementara itu, Ketua Bidang Organisasi PMI Pusat Sasongko Tedjo mengatakan, PMI adalah sebuah Organisasi Kemanusiaan yang bersifat sukarela dan independen. Eksistensi PMI dengan relawan-relawannya yang selalu aktif dan terdepan dalam setiap urusan kemanusiaan dan kebencanaan menjadi semakin kuat dan eksis dengan adanya Payung Hukum yang dibuat oleh Pemerintah dan Legislatif untuk melindungi keberadaan PMI, yaitu UU No 1 tahun 2018 tentang Kepalangmerahan.
PMI juga merupakan salah satu organisasi non pemerintah yang diberikan kemudahan untuk mendapatkan dana hibah. Dengan adanya dukungan dan kemudahan yang ada, diharapkan pemerintah-pemerintah kabupaten kota yang ada di Sumatera Barat untuk tidak ragu-ragu lagi dan sudah sepantasnya memiliki PMI cabang didaerahnya, apalagi mengingat Sumatera Barat adalah daerah yang sangat rawan bencana.
“Harapan kita organisasi PMI ini menjadi yang terdepan dan membantu serta meringankan beban masyarakat yang terkena bencana,” jelas Sasongko Tedjo.
Palang Merah Indonesia merupakan organisasi sosial kemasyarakatan yang fokus untuk membantu para korban, khususnya di daerah bencana termasuk di daerah konflik.
“Saling membantu, sekecil apapun bantuan yang dapat diberikan dan medan pengabdian terus berkembang sesuai keadaan saat ini,” imbuhnya.
Fachrori menegaskan PMI sebagai organisasi sosial kemanusian yang merupakan mitra pemerintah dalam menangani masalah sosial dengan cara damai.
“Para orang yang mengabdi di PMI bekerja dengan tulus tanpa pamrih, maka selayaknya lah diapresiasi dengan baik, karena apabila terjadi bencana merekalah yang terdepan dalam menanganinya,” tutupnya.
Selanjutnya Ketua Panitia Pelaksana yang juga sebagai Wakil Ketua PMI Sumbar, Aim Zein menjelaskan bahwa perhelatan ini akan diikuti oleh kurang lebih 150 peserta dari seluruh PMI Kabupaten kota di Sumbar.
Kegiatan ini musyawarah PMI ini bertema “Terwujudnya PMI Sumatera Barat Sebagai Organisasi Kemanusiaan Yang Tangguh Mandiri Cepat, Tanggap dan Bergerak Bersama Masyarakat” dilaksanakan selama tiga hari mulai tanggal 11-13 oktober 2019.
“Musyawarah bertujuan untuk memberikan semangat dan ketertarikan masyarakat untuk ikut bergabung menjadi relawan PMI dan bahkan kesempatan juga terbuka untuk ikut menjadi Pengurus PMI Sumbar,” sebut Aim Zein.
Kegiatan ini dihadiri oleh Plt. Ketua PMI Sumbar Aristo Munandar, Wakil Ketua PMI Sumbar Suryadi Azmi, Kepala Dinas Sosial Jumaidi, Forkopimda, Pengurus PMI se Sumbar dan 55 peserta serta para relawan lainnya.
BIRO HUMAS SETDA SUMBAR