Painan, GP News–Untuk pelestarian seni tradisional Kabupaten Pesisir Selatan sebagai jati diri dan warisan untuk generasi muda, maka Dinas Pendidikan Kabupaten Pesisir Selatan melalui Bidang Kebudayaan mengadakan pelatihan sanggar/komunitas seni dan budaya yang ada di Kabupaten tersebut.
Kegiatan tersebut ternyata disambut baik oleh sanggar/komunitas seni dan budaya yang ada di Pesisir Selatan, buktinya sebanyak 80 sanggar/komunitas seni dan budaya di Pesisir Selatan mengikuti kegiatan pelatihan tersebut selama 3 hari, yang dimulai pada Kamis-Sabtu (9-11/02) di Painan dan ditutup pada Minggu malam di Pantai Carocok Painan. Dengan mendatangkan sebanyak 10 orang ahli bidang seni dan budaya dari Institut Seni Indonesia (ISI) Padang Panjang untuk menjadi narasumber.
Pada kegiatan pelatihan dengan mengusung tema Pelestarian seni tradisional sebagai jati diri dan warisan bagi generasi penerus tersebut juga diiringi dengan kegiatan penampilan tari tradisional dari masing-masing sanggar yang ada di Kabupaten Pesisir Selatan. Hal tersebut diungkapkan Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan Pesisir Selatan, Irfan Rizal di Painan, Sabtu (11/02).
Menurutnya, Pesisir Selatan memiliki banyak seni budaya yang tersimpan, untuk itu melalui kegiatan ini kita lebih mengetahui seni budaya tersebut, seperti dalam penampilan dari peserta ada tari tradisional Benten, tari kain, Tari sapu tangan, tari jalo, tari kayia, tari rantak kudo, tari salendang, tari baruak, tari buai/babuai, tari tak oyai, tari sikambang dan lainnya, ini membuktikan bahwa Pesisir Selatan sangat kaya dengan seni dan budaya tradisional, ulasnya.
“ Pesisir Selatan saat ini tengah giatnya memajukan wisata yang ada di daerah ini, namun tentu semua itu perlu dibarengi dengan pengembangan seni budaya tradisional yang ada, sehingga menjadi daya tarik pengunjung yang datang ke Pesisir Selatan,” kata Kabid kebudayaan.
Semoga melalui kegiatan ini seluruh peserta yang ikut bisa bersatu dalam menyatukan gerakan yang ada pada setiap tari tradisional yang ada sehingga dimanapun tampil tari tradisional memiliki gerakan yang sama, tuturnya.
Sementara Dr. Rasmida. S.Sn M.sn salah seorang narasumber dari ISI Padang Panjang mengatakan bahwa Pesisir Selatan memang memiliki banyak tari tradisional , buktinya dengan penampilan dari peserta pada kegiatan ini, namun kita berupaya agar gerakan disetiap tari traisional tersebut memiliki kesamaan, sebab dalam penampilan peserta yang tampil, dengan nama tari tradisional yang sama sementara gerakannya ada perbedaan, begitu juga dengan nama tari yang berbeda sementara gerakan ada yang sama dengan tari lainnya, makanya melalui kegiatan ini kita harus satukan presepsi agar setiap gerakan tari tradisional yang ada memiliki keseragaman yang sama, ungkapnya. (rt)