Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
BERITA UTAMADAERAHPERISTIWATERBARU

Abrasi Pantai Ancam Pemukiman Warga Karang Labuang

334
×

Abrasi Pantai Ancam Pemukiman Warga Karang Labuang

Sebarkan artikel ini

PESSEL, RELASIPUBLIK – Warga Gurun Panjang Nagari Lakitan Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat merasa cemas  akibat serangan abrasi air pantai dewasa ini kian mengikis lahan pemukiman warga, termasuk mengancam rumah mereka.

Salah seorang tokoh masyarakat setempat, Muhamad Usman (49th) kepala Relasipublik.com, Rabu (05/09) mengatakan, abrasi pantai yang terjadi di daerah pantai Gurun Panjang dan Karang Labung selama satu minggu ini makin parah. Sekitar 10 rumah terancam abrasi pantai dan berharap agar  PSDA Kabupaten Pesisir Selatan agar proaktif untuk menangkapi keluhan .

Menurut Usman yang akrab di panggil Ambo sampai sejauh ini kami belum ada menerima bantuan dari pihak Nagari Lakitan induk. “Memang alat berat sudah dikirim ke lokasi berdampak abrasi tetapi alat ini tak mampu mengatasi ini, kami sangat berharap bantuan batu jeti dan batu gread oleh PSDA provinsi,” tuturrnya .

Hal yang sama disampaikan Walinagari Lakitan Rafliudin. Dia mengatakan bahwa masalah abrasi pantai ini sudah kami bawah ke RPJM Nagari Lakitan hingga ke Kecamatan Lengayang, kami juga sudah menyampaikan juga kepada Bupati bahwa sepanjang pantai Gurun Panjang dan Karang Labung di bangunkan batu penahan ombak dan pemecah ombak. “Karena tampa batu jeti ini mustahil ambak ini bisa di atasi,” terangnya.

Lebih jauh dikatakan Rafliudin, penyebab abrasi ini karena tingginya debit air Muara Lakitan dan hembusan angin selatan hingga menimbulkan abrasi disepanjang pinggiran pantai.

Ditempat terpisah Camat Lengayang Zoni Eldo,SSTP ketika di konfirmasi mengatakan bahwa mereka telah melaporkakan masalah abrasi ini kepihak Dinas PSDA Kabupaten Pesisir Selatan dan pihak Kecamatan sudah menurutkan alat berat untuk mengatasi supaya jangan sampai terlalu parah. “Kami pihak Kecamatan, menunggu hasil pembicaraan PSDA Kab. Pessel dengan Dinas PSDA Provinsi untuk menangani masalah abrasi tersebut,” tutupnya .

Hingga berita ini diturunkan, abrasi pantai masih terjadi dan telah merusak daratan sepanjang 40 meter hingga berubah menjadi lautan. ( Adi Kampai)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *