PAINAN, RELASIPUBLIK – Rencana Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, untuk melanjutkan pengembangan pelabuhan Panasahan Painan, Kacamatan IV Jurai, pada 2019 ini batal. Akibatnya pemerintah setempat mesti mereview kembali seluruh dokumen yang sudah diajukan ke pemerintah pusat sebelumnya.
“Ya, seiring berjalannya waktu tentu harus direview kembali. Tujuannya untuk penyesuaian kondisi terkini agar perencanaan DED dan RAB serta masterplan sesuai prosedur,” kata Kadis Perhubungan Pessel Gunawan di Painan, Jumat (5/7).
Ia menyebutkan, pada tahun ini pemerintah daerah setempat menargetkan agar pengembangan pelabuhan Panasahan dapat terlaksana sebagaimana mestinya. Namun, kerena terkendala berbagai hal, akhirnya harus diajukan kembali ke pusat.
“Jadi, untuk perkembangan fisik belum ada tahun ini, karena anggaranya tidak dicairkan oleh pusat,” ucapnya.
Gunawan menjelaskan, untuk 2020 mendatang, proposal yang diajukan untuk pengembangan Pelabuhan Panasahan tak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya. Untuk panjang dermaga, kata dia, sekitar 70 meter dengan lebar 50 meter.
“Nanti bakal kami undang pejabat dari pusat, provinsi dan KSOP, agar satu persepsi. Sebab, jika hanya kita yang membahas takut hasilnya tidak sesuai dengan harapan pusat,” katanya.
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, merencanakan pengembangan Pelabuhan Panasahan Painan, menjadi pelabuhan penyangga setelah Teluk Bayur Padang.
Gunawan menyebutkan, 2019 ini proses pengembangan Pelabuhan Panasahan Painan akan segera di realisasikan oleh pemerintah pusat. Bahkan, berbagai prosedur saat itu terus disiapkan. Bahkan, anggaran sebesar Rp37 miliar dari APBN telah disiapkan saat itu.
“Ya, alokasi dana tersebut merupakan tahap pertama untuk pengembangan pelabuhan Panasahan. Sebelumnya ada dua tahapan yang direncanakan hingga 2020 dengan sisa anggaran sekitar Rp20 miliar,” ujarnya. (kis)