Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
BERITA UTAMADAERAHPERISTIWATERBARU

Melalui Dinas Koperasi UMKM, Perdagangan dan Perindustrian, Pemkab Pessel Terus Genjot Ekonomi Kerakyatan 

181
×

Melalui Dinas Koperasi UMKM, Perdagangan dan Perindustrian, Pemkab Pessel Terus Genjot Ekonomi Kerakyatan 

Sebarkan artikel ini

PAINAN, RELASIPUBLIK – Guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat di Pesisir Selatan, Pemkab Pessel melalui Dinas Koperasi UMKM, Perdagangan dan Perindustrian hingga kini terus melakukan pembangunan sejumlah pasar di daerah itu.

Kepala Dinas Koperasi UMKM, Perdagangan dan Perindustrian Pessel, Azral menyebutkan, sejak 2016 hingga 2018, sudah 26 unit pasar yang di revitalisasi, di rehabilitasi, dan di bangun di daerah berjuluk Negeri Sejuta Pesona itu. Bahkan, total anggaran yang sudah digelontorkan sebesar Rp47 miliar.

“Secara keseluruhan dananya bersumber dari APBN DAK, APBN TP, APBD Provinsi dan APBD Kabupaten,” ujarnya didampingi Kabid Perdagangan Hendro Kurniawan diruangannya, Selasa (2/7).

Untuk 2019 ini, kata Azral, pihaknya bakal melanjutkan pembangunan pasar dengan nama kegiatan, “Pembangunan Pasar Dalam Kabupaten Pesisir Selatan”, seperti lanjutan pembangunan pasar rakyat Mandeh dengan anggaran 3 miliar, lanjutan pembangunan pasar rakyat Tapan anggaran 2,5 miliar. Kemudian revitalisasi petak toko lama pasar Kambang anggaran 1,3 milar, lanjutan pembangunan pasar rakyat Balai Selasa anggaran 850 juta, pembangunan los besar pasar Koto Berapak Bayang anggaran 750 juta, lanjutan pembangunan petak toko pasar Batang Kapas anggaran 1,5 miliar. Selanjutnya pembangunan Water Torent pasar Kambang anggaran 130 juta, pematangan lahan pasar Lakitan anggaran 571 juta (lahan sedang proses), pematangan lahan pasar Labuhan anggaran 190 juta.

“Secara keseluruhan bersumber dari APBD Kabupaten dengan total 10.791.800 miliar. Kemudian tambah APBN DAK untuk pembangunan pasar Sungai Sirah Silaut anggaran 1 miliar dan revitalisasi pasar Inderapura 1,788 miliar dengan total 2,788 miliar khusus fisik. Selanjutnya 4 miliar dana APBN TP untuk revitalisasi pasar Punggasan,” ucapnya.

Sementara untuk 2020, pihaknya menargetkan pembangunan pasar di Surantih, Kecamatan Sutera, Pasar Baru, Kecamatan Bayang, Pasar Sago, Kecamatan IV Jurai, Pasar Air Haji, Kecamatan Linggo Sari Baganti, dan pasar disejumlah nagari lainnya.

“Dalam waktu dekat, seluruh tanah milik pemda bakal kami sertifikatkan. Artinya, setiap pasar yang dibangun mesti jelas status lahannya. Tujuannya untuk menjaga aset daerah dengan bukti yang sah. Saat ini pasar yang sudah memiliki sertifikat adalah pasar rakyat Mandeh, pasar Koto Berapak Bayang, pasar Air Haji, pasar Balai Selasa. Dan selebihnya surat tanahnya masih berupa hibah. Namun, dalam waktu dekat bakal kami urus,” tuturnya.

Sebelumnya, Bupati Pessel Hendrajoni melakukan peletakan batu pertama pembangunan Sentra Industri Kecil dan Menengah (IKM) di Carocok Anau, Kacamatan Koto XI Tarusan, dengan alokasi dana APBN 2019 sebesar Rp14,5 miliar.

Menurut Hendrajoni, pengembangan pembangunan industri merupakan bagian dari program skala nasional dalam rangka meningkatkan daya saing produk dalam negeri, untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun secara global

“Bahkan, ini menjadi langkah strategis untuk meningkatkan ekonomi masyarakat Pessel,” ucapnya di lokasi

Sebelumnya, pada 2018 lanju bupati, pemerintah daerah mengalokasikan dana sebesar Rp 1 miliar untuk pembangunan Lands Clearing dan Kantor Pengelola. Kemudian pada 2019 sebesar Rp 14,5 miliar dilanjutkan untuk penimbunan, instalasi pengelolaan air limbah. Pembangunan 3 unit ruang produksi, restoran, musala, WC umum, WC disabilitas, ruang genset, 1 unit pos jaga, drainase, jaringan listrik dan penerangan lainnya.

Pembangunan IKM bakal dilanjutkan pada 2020 dengan anggaran sebesar Rp17 miliar. Dana tersebut dimanfaatkan untuk pembangunan ruang produksi bersama, ruang display, 2 unit pos jaga, jalan, pagar, pengadaan peralatan artinya pembangunan sentra IKM pengelola hasil perikanan rampung bakal menelan dana sekitar Rp 35,5 miliar.

Rencana pembangunan jangka menengah nasional 2015 sampai 2019, pemerintah menargetkan berdirinya 22 juta unit sentra IKM di wilayah Indonesia. Termasuk pembangunan sentra IKM di Nagari Carocok Anau Ampang Pulai, Kecamatan Koto XI Tarusan, Pessel.

“Pileg dan Pilpres sudah usai. Kini tak adalagi perbedaan pendapat dan pilihan. Mari kita wujudkan persaudaraan untuk kemajuan daerah lebih baik lagi kedepaannya,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi UMKM, Perdagangan dan Perindustrian Pessel, Azral menyebutkan, Sentra IKM adalah lokasi pemusatan kegiatan industri menengah yang menghasilkan produk sejenis, menggunakan bahan baku. Pembangunan sentra IKM pengelolaan hasil perikanan di Pessel pada dasarnya merupakan kebutuhan daerah, terutama memanfaatkan berbagai potensi yang ada sehingga mampu mengangkat ekonomi masyarakat secara berkelanjutan.

“Berdasarkan observasi lapangan, data dari Dinas Koperasi UMKM, Perdagangan dan Perindustrian Pessel, pada 2018 IKM tercatat sebanyak 2.252 unit usaha dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 8.915 orang. Sedangkan IKM pengelolaan hasil perikanan di Pessel tercatat sebanyak 201 unit usaha dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 716 orang,” ucapnya.

Jenis produk olahan perikanan yang dihasilkan IKM di Pessel yaitu, Ikan kering, Teri Asin, Naget Ikan, bakso ikan, aneka kerupuk ikan dan udang, dan anekan kuliner lainnya. Sementara, pembangunan infrastruktur fisik sentra IKM pengelolaan hasil perikanan memanfaatkan dana Alokasi Khusus (DAK) Kementerian Perindustrian RI. (kis)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *