Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
BERITA UTAMADAERAHPERISTIWATERBARU

Lisda Hendrajoni Terima Penghargaan Wanita Inspiratif Indonesia

158
×

Lisda Hendrajoni Terima Penghargaan Wanita Inspiratif Indonesia

Sebarkan artikel ini

PAINAN, RELASIPUBLIK – Ketua TP-PKK Kabupaten Pesisir Selatan, Lisda Hendrajoni kembali menerima penghargaan sebagai wanita inspiratif Indonesia, kategori Bunda PAUD. Piagam saat itu diserahkan langsung oleh Ketua Forum Wanita Inspiratif Indonesia, Septia Afdila di gedung Painan Convetion Center (PCC), pada kegiatan Seminar Guru Milenial Indonesia 2019, Rabu (3/7).

“Alhamdulillah, ya tidak menyangka saja akan dapat penghargaan. Namun, itu bukan tujuan sebenarnya. Tapi bagaimana kedepannya kegiatan saat ini bisa menjadi dorongan bagi kita semua untuk berbuat lebih baik lagi bagi pendidikan anak dan prestasi Pessel di bidang pendidikan,” ujar Lisda saat di wawancara wartawan di Painan.

Penghargaan sebagai Wanita Inspiratif Indonesia kategori Bunda PAUD, karena ia dinilai memiliki dedikasi yang tinggi terhadap dunia pendidikan, khususnya pendidikan usia dini di Kabupaten Pesisir Selatan.

“Ya, penghargaan ini juga tak terlepas dari dukungan semua pihak dalam memajukan dunia pendidikan, khususnya PAUD,” kata Lisda.

Ia menyebutkan, selain meningkatkan prestasi dan mutu pendidikan bagi anak-anak di Kabupaten Pesisir Selatan, kedepan pihaknya juga berencana bakal mewujudkan daerah yang berjuluk Negeri Sejuta Pesona itu, sebagai Kabupaten Layak Anak agar angka kekerasan mampu ditekan sejak dini.

“Jadi, ada hal-hal kecil yang mesti kita sosialisasikan terlebih dahulu adalah senyum. Selanjutnya baru fasilitas yang memadai seperti menyediakan rumah singgah atau mendatangkan ahli psikolog untuk mendukung tumbuh kembang anak kedepannya,” tutur perempuan yang sebentar lagi bakal duduk di kursi DPR RI ini.

Menurut Lisda, Psikologi anak merupakan sebuah area penelitian yang sangat luas dan kompleks, mencakup bagaimanakah seseorang bisa berubah drastis pada saaat ia beranjak dewasa, sehingga peran orangtua sangat penting untuk menentukan ke arah yang lebih baik.

“Jadi, pada intinya orangtua tidak boleh memaksakan kehendaknya terhadap anak. Biarkan mereka tumbuh dan berkembang sesuai dengan harapan keinginannya. Sebab, anak usia 3 tahun, anak usia 7 tahun dan anak usia remaja sangat jauh berbeda pola pikirnya, tergantung dari kita orangtua membimbing mereka. Jangan sampai kehendak orangtua menjadi beban mental terhadap anak-anak kita,” tuturnya sambil tersenyum.

Lisda berharap, terhadap pelaksanaan Seminar Nasional Guru Milenial yang diberikan pada 3000 guru di Pessel. Kedepan para guru memiliki motivasi agar bisa memberikan pendidikan yang berkualitas terhadap anak, terutama kepada generasi milenial.

“Seiring perkembangan dunia teknologi, para guru jangan sampai gaptek, jangan sampai ketinggalan informasi dari anak-anak. Semua harus seiring sejalan kearah yang positif,” ucapnya mengingatkan. (kis)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *