PAINAN, RELASIPUBLIK – Pengerjaan proyek Pengaman Pantai Muara Kadis Kecamatan Linggo Sari Baganti Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) menebarkan aroma tak sedap .
Proyek yang bersumber dari
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Direktorat Jendral Sumber Daya Air, SNVT PJSA PJSA WS-Akuaman, WS Kampar, WS Rp kan Rp kan III Provinsi Sumatera Barat tahun 2019 dengan anggaran sebesar Rp 7.944.987.000 itu terindikasi kuat rawan KKN .
Pasalnya, material yang terlihat jika dibandingkan dengan di daerah lain kualitasnya berbeda jauh. Hal tersebut diketahui dari bentuk batu yang didonasi berukuran kecil dan mudah hancur. Berkemungkinan, bila tidak ada tanggapan baik dari Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) dan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) melalui dinas terkait maka material batu (batu kapur) tersebut akan dipergunakan pihak rekanan untuk pemasangan pengaman pantai tersebut .
Saat ditinjau kelokasi , sedikitnya 500 kubit batu yang berasal dari Surantih itu menumpuk di lokasi pekerjaan namun ada sebagian kecil batu kapur tersebut yang telah dipisahkan. Pekerjaan terus berlanjut sementara Konsultan Pengawas belum pernah terlihat di tempat tersebut .
Penjabat Pembuat Komitmen BWS Sumatera V, Nurimam saat dihubungi melalui via WhatsAAp, Selasa (14/05) tidak memberi jawaban terkait material yang dipakai oleh rekanan pelaksana pengaman pantai tersebut .
Kembali ditanya, Nuriman malah berdalih dan berkata. ”Media kan bisa menilai kerja dari rekanan tersebut”.
Sebaiknya konfirmasi di lapangan, bukan pada saya. Karena masalah di lapangan bukan di kantor, ucapnya. (tim)